"Kemana orang yang biasanya tidur di bangku semen ini, pak?"
"Ia telah pergi. Tadi malam, serombongan orang-orang membawanya."
"Siapa mereka?"
"Entahlah. Berbaju putih dan membawa mobil, mungkin akan merawatnya."
"Apakah mereka tampak orang baik-baik pak? Aku mencemaskannya!"
"Ya, mungkin mereka petugas dari dinas sosial, tampak dari bajunya."
"Syukurlah, akhirnya ada yang peduli." desisku.
"Mbak apanya dia? Apakah saudaranya?"
"Bukan, pak. Terima kasih informasinya. Maaf mengganggu." jawabku sambil berlalu.
Baiklah. Ini fakta penting. Untuk sementara kecemasanku berakhir. Aku hanya bisa berdoa, semoga ia menemukan kesembuhan dan tempat yang aman. Jauh dari kejahatan tak bertanggungjawab. Harapanku, ketika aku bertemu kembali, ia baik-baik saja.
Bangku taman yang terbuat dari semen di sudut sebelah kiri kosong. Setiap pagi ketika embun masih menyelimuti dedaunan, tak ada lagi yang menerima roti dan sebotol mineral pemberianku. Aku bersyukur. Sekaligus berharap, ia akan aman selamanya.