Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Turis Juga Suka Menawar Saat Berbelanja

21 April 2019   19:20 Diperbarui: 21 April 2019   19:43 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nah, kalau yang ini, keisengan saya, saat menunggu turis datang dan masuk ke toko. Hahaha... (Dok. Wahyu Sapta).

Terjadilah tawar menawar. Mereka merasa senang ketika mendapatkan harga yang sesuai dan berhasil menawar.

Bahkan ada juga yang merayu-rayu agar saya memberinya harga rendah. Padahal sebenarnya jika mereka membeli barang dengan harga yang saya berikan, mereka juga tidak keberatan dan mampu. Tapi seni tawar menawar itulah yang mereka cari. Setelah terjadi kesepakatan, mereka tertawa riang. Dan mengatakan, senang berbisnis dengan kamu. Mencapai harga yang disepakati dan saling senang.

Tetapi kalau terlalu rendah, saya tidak akan memberikan, karena tidak sesuai dengan harga dasarnya. Beberapa orang mengatakan, too much. Yang artinya terlalu mahal. Akhirnya mereka tidak jadi membeli. Tapi beberapa orang bahkan tidak menawar dan langsung menerima harga yang saya berikan. Yang begini ini yang saya cari. Hahaha... tetapi memang harga yang saya buat tidak mahal kok. Jadi, maklum saja, jika banyak yang cocok. Uhuks.

Kakak cantik ini langsung memakai batik yang dibelinya. (Dok. Wahyu Sapta).
Kakak cantik ini langsung memakai batik yang dibelinya. (Dok. Wahyu Sapta).
Tidak semua turis membawa uang banyak. Saya juga melihat mereka. Jika sekiranya mereka suka banget, saya juga tidak keberatan jika mereka memiliki barang yang diinginkan, tetapi terbatas dananya. Itulah, saya orangnya tidak tegaan. Sekiranya tidak di bawah harga dasarnya, saya kasihkan. Yang penting jalan saja.

Turis Suka Diajak Ngobrol

Turis-turis ini, suka diajak ngobrol. Misalnya saya menjual sebuah hiasan yang bergambarkan wayang, maka dengan menambahkan cerita tentang tokoh wayang tersebut, mereka tertarik dan akhirnya membeli.

Atau batik, yang ini motif apa, dari mana, mereka menyimak. Mereka senang, saat mendapatkan barang dengan sebuah riwayat yang bisa diceritakan.

Bahkan karena senang, mereka tidak keberatan memberikan masukan-masukan untuk kebaikan TooKoo. Mereka memuji, bahwa barang yang ada di toko bagus. Saya sih senang dipuji oleh mereka. Meskipun saya tahu, beberapa dari mereka bersikap sopan dengan pujian itu. Tetapi kebanyakan tulus, sih.

Mereka berdua adalah pasangan romantis turis dari Jerman. Dengan senang hati memberikan masukan untuk TooKoo. Thanks a lot. (Dok. Wahyu Sapta).
Mereka berdua adalah pasangan romantis turis dari Jerman. Dengan senang hati memberikan masukan untuk TooKoo. Thanks a lot. (Dok. Wahyu Sapta).
Ketika saya menanyakan ke mereka, "What do you think about Indonesia?" mereka menjawab, Indonesia adalah sebuah negara yang indah. Orangnya ramah, selalu tersenyum. Meskipun Indonesia lebih panas dari negaranya, tetapi mereka senang berada di Indonesia. Nah, kan. Indonesia itu indah. Orangnya ramah sesuai karakter asli masyarakat di sini. Jadi, jika saat sekarang mereka yang baru panas hatinya, suka marah, sebenarnya dalam hati mereka ada keramahan dan tidak suka marah. Sesuai karakter asli.

Pernah ada yang menanyakan, "Mom, I want to ask you." Tanya apa pak? Ternyata ia penasaran sekali, kenapa ya, perempuan di Indonesia kebanyakan memakai kerudung? Apakah semua perempuan Indonesia itu berkerudung? Mungkin karena melihat saya yang berkerudung saat itu. Lalu saya menjawab, bahwa tidak semua memakai kerudung. Jika mereka yang berkerudung, berarti ia seorang muslim. Kami saling menghormati kok, pak. "Oh, I see." jawabnya puas. Saya sebisa mungkin bersikap hati-hati, karena merasa mewakili masyarakat di sini. Karena jika informasi yang saya berikan keliru, bisa jadi memberikan persepsi yang salah kepada mereka. Ya kan?

Turis Kadang Suka Bercanda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun