Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Sate Ayam Blora yang Unik dan Lezat

12 Februari 2019   08:09 Diperbarui: 24 Februari 2019   14:50 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daftar Harga yang dituliskan dengan tulisan tangan. Unik. Karena terasa seperti di masa lalu. Klasik. (Dok. Wahyu Sapta).

Kemudian sate ayamnya. Sate ayam kampung, dagingnya empuk, tidak terlalu tebal sehingga matangnya pas. Manis dan bumbu meresap dalam daging. Ketumbarnya terasa. Manis gurihnya pas. Sedap dan lezat. Saat disatukan dengan bumbunya, sate ayam ini sungguh pas. Hem, pantas saja jika Blora terkenal satenya. Karena memang lezat dan klasik. 

Saat saya mencicipi kuah opor, rasa kuahnya ringan, memakai santan encer dan segar. Tidak neg, jadi cocok jika digabungkan dengan sate. Kemudian saya menyiramkan kuah opor ke dalam piring yang berisi nasi dan sate. Rasanya? Enak dan lezat. Cocok.

Tak terasa tandas sudah nasi dan beberapa tusuk sate yang ada di hadapan saya. Hem, tertuntaskan rasa lapar saya dan rasa penasaran tentang Sate Ayam Blora. 

Dan, eit! Masih ada satu keunikan lagi. Apakah itu? Jadi, saat kita makan, jangan sampai tusuk sate kita buang atau disembunyikan ke dalam saku ya. Hahaha... kok gitu? 

Iya, ini berpengaruh pada saat menghitung harga. Harga dihitung dari jumlah tusuk sate yang kita makan. Penjual akan mengambil tusuk sate yang ada di piring, kemudian menghitungnya. Tidak tergantung berapa porsi, tetapi berapa tusuk. Unik ya?

Cara menentukan harga dengan menghitung berapa tusuk sate yang telah dinikmati. Unik ya. (Dok. Wahyu Sapta).
Cara menentukan harga dengan menghitung berapa tusuk sate yang telah dinikmati. Unik ya. (Dok. Wahyu Sapta).
Harganya tidak mahal. Lima tusuk hanya dua belas ribu lima ratus rupiah. Sedangkan sepuluh tusuk dua puluh lima ribu rupiah. Hem... sedap lah. Enak, unik dan ramah di kantong. Juga kenyang.

Jadi, jika sedang berada di Blora, mampir mencicipi sate Blora. Unik dan lezat.

Ciao, 

Wahyu Sapta.
Semarang, 12 Februari 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun