Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ingin Merasakan Oblok-oblok Daun Kopi, Datang Saja ke Sini

4 November 2018   14:34 Diperbarui: 4 November 2018   23:33 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketela goreng yang hangat, baru saja diangkat dari penggorengan. (Dokpri).

Jadi kepo nih, bagaimana rasanya.

Oblok-oblok daun kopi, menggunakan bahan-bahan seperti oblok-oblok pada umumnya. Tetapi daun yang dipakai untuk memasaknya adalah daun kopi. Ada kelapa parut, petai cina, teri, buah cepokak, tempe semangit dan bumbu lainnya yang dicampur menjadi sebuah masakan lezat.

"Gimana, bu? Rasanya? Enak, kan?"

Awalnya memang saya ragu. Jangan-jangan nanti pahit. Eh, ternyata tidak. Rasanya enak dan hem, habis deh satu porsi. Daunnya agak lembut jika dibandingkan dengan daun singkong yang agak seret jika dimakan. Wah, ini adalah pengalaman pertama saya merasakan masakan dengan berbahan dasar daun kopi.

Dan yang lebih kerennya lagi, menu ini hanya ada di Warung Griya Dahar Sinongko Desa Kalisidi Kabupaten Ungaran. Tempatnya memang terpencil tetapi ternyata banyak juga yang datang ke sana. Buktinya, ada beberapa pengunjung yang datang dengan berombongan. Mungkin juga mereka seperti saya dan keluarga yang jalan-jalan di hari Minggu.

Selain menu tadi, kami memesan juga ketela goreng, yang baru digoreng. Memang agak lama menunggu ketela ini matang. Tapi tidak mengapa, karena memang kami ingin menikmati alam dan bersantai. Oya, di warung ini tidak disediakan minuman sachet untuk mengurangi limbah plastik dan kemungkinan yang tidak baik untuk kesehatan, loh.

Ketela goreng yang hangat, baru saja diangkat dari penggorengan. (Dokpri).
Ketela goreng yang hangat, baru saja diangkat dari penggorengan. (Dokpri).
Warung ini, selain menyediakan makanan, juga ada mushala sederhana dan perpustakaan kecil yang berisi beberapa buku. Pengunjung bisa membaca sembari menunggu pesanan datang. Memang warungnya tidak begitu luas. Tetapi nyaman dan homy. Seperti di rumah sendiri dan ramah. Beberapa hiasan yang ada di warung merupakan tulisan-tulisan inspiratif. Menyenangkan dan bisa membuat segar kembali.

Warung ini menyediakan mushala sederhana dan perpustakaan kecil. Keren kan. (Dokpri).
Warung ini menyediakan mushala sederhana dan perpustakaan kecil. Keren kan. (Dokpri).
Hiasan yang dipajang banyak menuliskan kata-kata inspiratif. (Dokpri).
Hiasan yang dipajang banyak menuliskan kata-kata inspiratif. (Dokpri).
Saya bertanya pada pemilik warung, pasti ramainya kalau hari minggu saja atau pas libur, ya? Ibunya menjawab, belum tentu. Hari biasa kadang malah lebih ramai. Banyak pegawai berombongan yang datang. Mereka mencari suasana pedesaan untuk makan siang. Kekinian sekali. Back to nature. Hahaha...

Saat berhitung, ternyata tidak mahal. Tak harus menguras kocek. Tiga porsi nasi, dua oblok-oblok daun kopi, satu porsi ketela goreng, beberapa gorengan, minuman nambah dua kali hanya tujuh puluh ribu rupiah. Murah meriah dan kenyang. Bisa sambil membaca di perpustakaan mini dan melihat pemandangan serta menghirup udara segar. Badan refresh dan bahagia. Jadi tak perlu mahal untuk mencari kebahagiaan, bukan?

Warung ini buka jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Buka setiap hari kecuali hari Kamis. Mau mencicipi oblok-oblok daun kopi yang lezat rasanya? Datang saja ke Desa Kalisidi, Kabupaten Ungaran. Jika kesulitan lokasi, pakai google maps ya, pasti sampai deh.

Ciao....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun