Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laut di Musim Ilalang

28 Januari 2018   14:10 Diperbarui: 28 Januari 2018   14:15 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: socwall.com

Aku menatap bingung di sekeliling. Butuh waktu beberapa saat untuk sadar, bahwa aku di kamar. Kamarku sendiri.

Ibu memaklumi, bahwa setiap musim bunga ilalang, pasti aku akan menuju ke laut dan menunggumu, meski kamu tak pernah datang.

Lalu, kenapa tadi? Dan Alfin? Kemana Alfin? Kemana kamu? Bagaimana kamu? Alfin, cinta pertamaku, terbang terbawa angin dan tersaput ombak itu, hanyut entah kemana. O, Alfin,  kau masih menetap di hatiku. Meski hanya jiwamu.

Ibu hanya bisa memandangku sedih.

Syahdu, syahdu, syahdu.

Semarang, 28 Januari 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun