"Aku tahu, aku juga merasakan hal yang sama."
"Mengapa tak sekalian saja kita jadian?"
"Sudahlah kita biasa saja." jawabmu pendek.
 **Â
Saat itu kita menghabiskan berjam-jam bicara tentang rasa. Melarutkan gelap malam dalam perbincangan tentang cinta. Cinta yang tak tahu, apakah ada karena begitu seringnya bersama. Sungguh menyiksa, karena cinta harus dibelokkan arah, oleh terikatnya duniamu.Â
Kamu membiarkanku memegang tanganmu. Kau biarkan aku merasakan semua dirimu. Apakah ini bukan cinta?
 **
Lalu waktu berjalan seperti biasa. Pesan-pesan itu tetap mengalir seperti biasanya.
"Kamu sudah makan? Hati-hati, jangan telat makan."
"Kamu, bagaimana kabarmu hari ini?"
Duh, begitu menyiksa.