namun entah dimana dirimu, hingga aku tak bisa mencium aroma telepatimu
Saat sore telah menjelang, ia segera membereskan semua buku-buku untuk kembali ke tempat semula. Kadang-kadang pengunjung lupa untuk meletakkan kembali. Ketika buku-buku telah rapi, ia pulang. Matahari telah lengser ke barat. Kemudian petang. Jarang sekali ia menemui siang yang terik, karena saat ia keluar ruangan, hari telah beranjak petang.
Ia pulang melewati sebuah taman kota yang berdekatan dengan perpustakaan. Biasanya, ia akan berhenti sejenak untuk menarik nafas. Kemudian menikmati keindahan lampu-lampu taman yang mulai menyala. Duduk di kursi taman kota membuatnya sedikit rileks. Lalu segera ia pulang ke apartemennya dengan berjalan kaki. Hanya limabelas menit berjalan. Sangat dekat dengan tempat ia bekerja.
***
Beludru Naura
Ia tak mengerti, saat terakhir kekasihnya hanya bilang, "Aku pergi untuk kembali Dru, tunggu aku, meski tak nampak di pelupuk matamu. Aku ada, Dru, meski berupa bayangan dan aroma telepatiku."Â
Sekian waktu berlalu, saat ia mencoba bersetia, bayangannya memudar, aroma telepati yang dikirim oleh kekasihnya mulai menipis, tak lagi bisa tertembus, walau dengan kekuatan tujuh belas kali lipat dari yang ia punya. Bagi Dru, kisah cintanya ini adalah sebuah paragraf utama, karena setia yang dimiliki tak mampu memudar. Entah mengapa, ia begitu mempercayai kata-kata kekasihnya, bahwa mereka akan bertemu kembali setelah tiga tahun berlalu. "Dru, percayalah, setialah padaku,"
Ia bekerja sebagai penjaga toko counter handphone. Sejak pagi ia telah berada di toko, melayani pembeli. Beberapa pembeli bersikap baik padanya. Tetapi tak jarang ada yang ketus dan galak. Ia selalu sabar dan memberikan layanan yang terbaik untuk mereka. Pantas saja jika disayang oleh bos dan sering mendapat reward tambahan.Â
Sesekali saat toko sepi, ia menuliskan sesuatu di bukunya. Kerinduan pada kekasihnya, nyaris tak bisa ia bendung. Ia merasa patah hati, meski masih berharap lebih.
sedang aroma telepati itu semakin memudar bagai kabut terpendar oleh panas bumi,
samar meski kadang hanya muncul dalam mimpi yang sempurna ~meskipun tidak~