Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gadis Berponi, Kesayangan Bunda

31 Maret 2017   07:56 Diperbarui: 1 April 2017   08:50 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Yang bener? Hayo, kakak nggak biasanya pakai rahasia sama Bunda,"

"Iya deh, Bun. Sebenarnya, ada teman kakak yang bikin bete. Udah gitu, suka bikin gaduh lagi. Kakak nggak suka. Enak juga di rumah, ada Bunda yang baik hatinya, " kata Kakak sambil manyun.

"Loh, nggak boleh begitu. Kakak kan sudah besar, harus sudah bisa adaptasi. Nggak ada lagi sebel-sebelan, apalagi bete. Coba deh, lama-lama Kakak nanti tahu, mana yang baik dan mana yang tidak. Kakak harus belajar menghadapi dunia luar."

Kakak manggut-manggut. Sebenarnya hatinya masih sebel. Tapi ia nurut sama kata Bunda. Ia percaya, Bunda benar adanya.

"Kakak kan bisa whatsapp Bunda kalau ada masalah," kata Bunda sambil mengelus kepala Kakak. Sedang Kakak hanya tersenyum lebar.

"Ya sudah, sana Kakak mandi."

"Siap, Bun!" Kakak segera berangkat ke kamar mandi.

Hem, Bunda lega. Bagaimanapun, walau Kakak sudah besar, masih tetap membutuhkan bimbingan. Beruntung sekali, kakak dan adik sangat penurut dan baik. Tentu saja harapannya, mereka kelak bisa menjadi orang sukses.

Kemudian, Bunda membuka buku sedikit tebal, yang disimpannya dalam laci meja di kamar. Dituliskan sesuatu. Dan itu untuk Kakak.

 

*Metamorfosis*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun