Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[RoseRTC] Maaf untuk San

16 September 2016   06:31 Diperbarui: 16 September 2016   07:13 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dokumen Wahyu Sapta

"Sudahlah kita biasa saja." jawabnya pendek.

**

Saat itu aku dan dia menghabiskan berjam-jam bicara tentang rasa. Melarutkan gelap malam dalam perbincangan tentang cinta. Cinta yang tak tahu, ke mana arah tujuannya. Sungguh menyiksa.

Aku membiarkannya memegang tanganku. Kubiarkan ia merasakan semua diriku. Mendengar nafas beratnya. Menahan beribu sesak karenanya.

**

Lalu waktu berjalan seperti biasa. Pesan-pesan itu tetap mengalir seperti biasanya.

"Kamu sudah makan? Hati-hati, jangan telat makan."

"Kamu, bagaimana kabarmu hari ini?"

Duh, begitu menyiksa!

"Lalu?"

"Apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun