Ada Eren. Disampingnya. Hatiku remuk. Dia bilang cinta padaku, tetapi menghadiri wisudaku bersama Eren? Gadis cantik yang pernah dikenalkan padaku saat semester kemarin. Katanya mahasiswa baru, beda fakultas. Saat itu aku terlalu cemburu, hingga setelah kejadian itu, aku menghindar darinya. Lalu Sandi menghilang beberapa lama. Dan saat ini Eren masih berada di sampingnya? Untuk apa ia bilang, "aku mencintaimu" padaku? Hingga akupun menjawab, "aku juga mencintaimu, Sandi" padanya? Hampir air mataku tumpah, jika saja tak banyak orang.
Tapi....
Dibelakang dia, ada seorang ibu setengah baya. Berwajah ramah, mirip dengannya. Mamanya?
"Kenalkan Jena, ini mamaku. Mah, ini Jena." Lalu aku bersalaman dan mama Sandi mencium kedua pipiku.
"Oh, pantesan Sandi ribut terus mau memperkenalkan kamu ke mama. Kamu cantik sekali. Selamat ya, Jena." Sementara aku terbengong.Â
"Terimakasih, tante,"
Tak disangka, Eren mendekatiku. Aku mulai bete. Duh, mengapa juga ada dia? Ngapain juga dia mendekat padaku?
"Selamat ya, kak. Kakak cantik dengan baju pink," Eren mencium pipiku.
"Terimakasih, Eren,"
Lalu Eren dan mama Sandi membiarkan aku hanya berdua dengan Sandi.
"Eren?" tanyaku pada Sandi.