Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jena, Aku Mencintaimu, Katanya

26 Agustus 2016   15:26 Diperbarui: 26 Agustus 2016   15:48 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Eren. Disampingnya. Hatiku remuk. Dia bilang cinta padaku, tetapi menghadiri wisudaku bersama Eren? Gadis cantik yang pernah dikenalkan padaku saat semester kemarin. Katanya mahasiswa baru, beda fakultas. Saat itu aku terlalu cemburu, hingga setelah kejadian itu, aku menghindar darinya. Lalu Sandi menghilang beberapa lama. Dan saat ini Eren masih berada di sampingnya? Untuk apa ia bilang, "aku mencintaimu" padaku? Hingga akupun menjawab, "aku juga mencintaimu, Sandi" padanya? Hampir air mataku tumpah, jika saja tak banyak orang.

Tapi....

Dibelakang dia, ada seorang ibu setengah baya. Berwajah ramah, mirip dengannya. Mamanya?

"Kenalkan Jena, ini mamaku. Mah, ini Jena." Lalu aku bersalaman dan mama Sandi mencium kedua pipiku.

"Oh, pantesan Sandi ribut terus mau memperkenalkan kamu ke mama. Kamu cantik sekali. Selamat ya, Jena." Sementara aku terbengong. 

"Terimakasih, tante,"

Tak disangka, Eren mendekatiku. Aku mulai bete. Duh, mengapa juga ada dia? Ngapain juga dia mendekat padaku?

"Selamat ya, kak. Kakak cantik dengan baju pink," Eren mencium pipiku.

"Terimakasih, Eren,"

Lalu Eren dan mama Sandi membiarkan aku hanya berdua dengan Sandi.

"Eren?" tanyaku pada Sandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun