Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jena, Aku Mencintaimu, Katanya

26 Agustus 2016   15:26 Diperbarui: 26 Agustus 2016   15:48 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Duh, Jena, mengapa kau selalu galak? Nanti cepat tua loh,"

Pecahlah tawaku. 

"Kita putus, Sandi,"

"Loh, kapan kita jadian?" serunya. Terdengar suara kerupuk yang diremuk dari seberang sana. Dia memang selalu usil. Apa saja dilakukan untuk bisa membuatku tertawa.

"Nggak lucu," kataku.

"Aku mencintaimu,"

Ada jeda waktu. Terlalu shock aku mendengar katanya barusan. Dia mencintaiku? Benarkah?

**

Saatnya Wisuda. Dia membawa bunga, untukku kah?

"Selamat Jena, kau lulus."

"Terimakasih,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun