Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau, Aku, Ada

17 Februari 2016   11:56 Diperbarui: 17 Februari 2016   12:29 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hanya bisa bilang, mengapa bukan aku, yang telah lebih dulu menghuni hatimu? Mengapa dia? Mengapa dia yang datang belakangan, bahkan aku tak pernah sekalipun melihatnya bersamamu?

Dens, hatiku telah terkoyak, tapi aku tak bisa mengambil hatiku yang telah terambil olehmu, kau menyimpannya, kau menguncinya, hingga aku hanya memiliki separuh hati yang tertinggal. Aku terluka, aku terkoyak.

 

Dan akhirnya, aku ada, kamu ada, dalam ruang yang berbeda dan dunia yang berbeda, meski aku bisa melihatmu, kau bisa melihatku, tapi tak bisa mendekat.

***

 

Semarang, 17 Februari 2016.

Sumber Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun