Â
***
Â
"Dilla, kamu berlebihan!" seru Indri sahabatku, saat aku sering melamun. Tentu saja lamunan itu tentang Des.
Â
"Berlebihan bagaimana? Oh, Indri, ajari aku agar aku tak selalu memikirkannya. Des mengusikku dengan kebaikannya. Aku tak mampu melupakannya, walau sedetik."
Â
"Nih, tugas sekolah yang menumpuk!"
Â
Aku hanya bisa terpaku, menatap tugas sekolahku yang seabreg, yang selama ini terbengkalai. Harus selesai dalam minggu ini. Oh Tuhan.
Â