Lalu Louis mengikutiku dari belakang. Tiba-tiba sebelum sampai ke tempat itu, suara Mama dominan, meski merintih pelan, tapi hatiku seperti tersayat sembilu. Baiklah mama, aku pulang.
"Aku pulang Louis."
"Semaumulah."
"Bye Louis, aku akan kemari suatu saat nanti. Aku akan menemuimu."
"Semaumulah." Kali ini dengan senyuman Louis melambaikan tangan.
****
"Mama..mama.."
"Rien, kamu bangun nak, syukurlah. Maafkan mama nak, mama janji akan selalu menjagamu. Mama tak akan membiarkanmu ke tempat itu lagi. Mama janji nak.."
Entahlah, aku tak mengerti, apa yang dimaksud mama. Apakah tempat itu adalah langit?
Aku suka langit, dengan bola besar yang memental tak searah kanan kiri atas bawah.
Aku suka langit, dan bola itu mengikutiku.
****
(23/12/14)