Tidak terbayangkan, sebuah kapal dengan dua komando, pastinya kacau suasana kapal.
 Di masa lalu, kedudukan nahkoda sebagai wakil pemilik kapal, bahkan kondisi tertentu sebagai wakil negara. Nahkoda dapat melakukan perwalian pernikahan, mewakili perusahaan dalam tugas kenegaraan, dan menyidangkan kasus untuk pertimbangan pengadil sebelum berkekuatan hukum tetap.Â
Kepemimpinan seorang nahkoda kapal seringkali menjadi filosofi role model kepemimpinan ideal sebagai pemimpin profesional maupun pemimpin keluarga. Sering kita mendengar pemimpin diibaratkan seorang nahkoda kapal yang memimpin armada mengarungi lautan luas menuju dermaga. Di tangan nahkodalah kendali kemudi.
***
Belajar dari kepemimpinan ala nahkoda, bahwa performance Sang Nahkodalah yang menentukan. Seluruh SDM kapal dan teknologi kapal adalah pembantu.
Kecakapan membaca cuaca, arah angin, kecepatan gelombang, kondisi arus tanpa alat mutlak adanya.
Kekuatan menganalisa dan memprediksi resiko-resiko yang akan terjadi adalah insting yang dibutuhkan seorang nahkoda.Â
Pak Harto kuat karena personanya, juga Gus Dur, Bu Mega, SBY kekuatannya pada pribadinya. Beliau-beliau adalah Nahkoda kebanggan kita.
Jadi, tidak perlu lebay seolah GBHN telah amat sangat mendesak. Beri kesempatan Pak Jokowi memimpin, agar Indonesia semakin barokah kepada rakyatnya. Amiin.
  Wahyu Agung Prihartanto, lulusan Master Marine PIP Semarang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI