Mengapa Allah Swt menciptakan manusia yang akan menyebabkan kerusakan pada darat, laut, dan langit? Tetapi Allah yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui, berfirman kepada para malaikat bahwa ada sesuatu kebijaksanaan dan pengetahuan di balik semua ini yang tidak mereka ketahui.
Manusia tidak ditakdirkan untuk berbuat kerusakan. Sifat suka berbuat kerusakan ini tidaklah inheren dengan diri manusia, Begitu pula hasrat untuk menumpahkan darah. Kedua hal ini tidak genetik dengan diri manusia.
Allah Swt kemudian menunjukkan tidak hanya bagaimana cara agar manusia tidak berbuat kerusakan dan hidup damai, tetapi juga cara mencegah dan mengobati kerusakan dan pertumpahan darah.
“””Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" “”” QS. 2:31
Tahapan pertama, Allah Swt mengajarkan kepada Nabi Adam As seluruh nama-nama benda. Inilah awal dari “Knowledge Acquisition” ke akal-pikiran manusia.
Hanya Adam yang diajari, malaikat tidak bisa menjawab ketika ditanyai, mereka tidak punya akses untuk mengetahui.
“””Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." QS. 2: 32
Tahapan kedua dalam proses menyiapkan Adam As untuk amanahnya yang besar adalah meminta kepada Adam untuk memproduksi pengetahuan yang telah ia terima.
“””Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"“”QS.2:33
Jadi ada dua hal terjadi di kisah ini;
- Pengajaran seluruh nama-nama benda ke Nabi Adam As (Knowledge Acquisition)
- Nabi Adam As mengatakan nama-nama yang diajarkan (Knowledge Production)
Nabi Adam As bebas memilih untuk menyatakan[memproduksi] pengetahuan yang telah dipelajari, secara benar atau salah.