Mohon tunggu...
Wahyu Andriyanto
Wahyu Andriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nothing about me.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia: Dampak Psikologi dari Patah Hati

9 Juli 2023   21:19 Diperbarui: 9 Juli 2023   21:46 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Dampak Psikologis dari Putus Cinta, (Kadar Dopamine, Oksitosin dan Cortisol)

            Di dalam otak setiap manusia terdapat senyawa kimia yang disebut hormon. Hormon ini ada banyak sekali macamnya. Dua diantaranya adalah hormon Domapine dan Oksitosin. Kedua hormon ini s-dikenal sebagai hormon bahagia. Hormon Dopamine ini juga disebut Neurotransmitter yang bertugas mengantar stimulus. Hormon oksitosin yang dikenal sebagai hormon cinta ini berperan dalam mempengaruhi tingkah laku dan interaksi yang berhubungan dengan perasaan cinta dan kasih sayang. 

Ketika sedang jatuh cinta dan sedang bersama dengan orang-orang kita sayang, otak akan banyak memproduksi kedua hormon ini dan membuat kita merasa damai, nyaman dan bahagia. Sayangnya ketika putus cinta, kedua hormon ini akan turun drastis. Akhirnya sebagai bentuk pertahanan, otak akan mengirimkan signal kepada kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal untuk mengeluarkan hormon adrenalin bersamaan dengan Cortisol. Akibatnya detak jantung akan meningkat tajam sehingga kesehatan organ jantung juga bisa terancam. Saat Anda merasa sakit hati setelah putus cinta, itu bisa terjadi dikarenakan otak bereaksi terhadap situasi dengan cara yang sama jika Anda terluka secara fisik.

            

  • Sindrom Patah Hati atau Kardiomiopati Takotsubo adalah gangguan jantung sementara akibat stres. Gejalanya meliputi nyeri dada, sesak napas, detak jantung tidak beraturan, dan kelemahan tubuh. Sindrom ini pulih dalam sekitar satu minggu.
  • Stres akibat putus cinta memicu respons "fight or flight" yang mengaktifkan sistem saraf simpatetik. Hal ini menghasilkan peningkatan produksi hormon katekolamin yang berdampak negatif, seperti sesak napas, pegal-pegal, penumpukan lemak, dan hilangnya nafsu makan.
  • Putus cinta melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit karena sekresi hormon stres.
  • Stres akibat putus cinta dapat menyebabkan jerawat dan kerontokan rambut. Hormon stres melonggarkan folikel rambut, menyebabkan rambut rontok, bahkan bisa memicu tindakan mencabut rambut (trikotilomania).
  • Putus cinta merangsang otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh tubuh, menghasilkan gejala seperti sakit kepala, hilangnya nafsu makan, dan gangguan tidur. Kadar hormon bahagia menurun, sementara kadar hormon stres meningkat.

         

Memulihkan Diri Setelah Patah Hati(Recovery)

  • Jangan biarkan emosi menguasai dirimu. Lihatlah akhir hubungan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Jangan tergoda untuk balas dendam atau mengganggu kehidupan mantanmu. Fokuslah pada pemulihan dirimu sendiri.
  • Jaga dirimu dengan perawatan emosional, fisik, dan spiritual. Jalin hubungan sosial yang baik, atasi stres, dan lakukan perawatan fisik seperti makan sehat, olahraga, dan tidur cukup. Jika perlu, cari konseling untuk mendapatkan dukungan selama masa perubahan besar dalam hidupmu.
  • Jangan terjebak dalam masa lalu. Jangan terlalu sering melihat ke belakang dan stalking media sosial mantanmu. Biarkan dirimu menjauh secara emosional dan mungkin fisik. Fokuslah pada masa depan dan tinggalkan hal-hal yang sudah berlalu.
  • Hargai kenangan baik. Meskipun hubungan berakhir buruk, ada hal-hal baik yang bisa diingat. Terima dan syukuri kenangan indah itu, sambil tetap menghadapi perubahan emosi yang muncul.
  • Evaluasi ulang kebutuhanmu. Pikirkan keinginan dan kebutuhanmu dalam hubungan romantis. Buat jurnal atau daftar untuk memahami tipe pasangan yang cocok untukmu.
  • Memaafkan. Memaafkan orang lain dan dirimu sendiri adalah langkah penting dalam pemulihan. Memaafkan bukan berarti membenarkan perilaku yang menyakitkan, tetapi untuk melepaskan beban dan melanjutkan hidup.
  • Jatuh cinta lagi saat kamu siap. Ingatlah bahwa nilai dirimu berasal dari dirimu sendiri. Fokuslah pada dirimu sendiri dan jangan isolasi diri. Terbukalah terhadap kemungkinan hubungan baru seiring berjalannya waktu, dan temukan keseimbangan antara merawat diri sendiri dan terbuka terhadap cinta yang baru.

Kesimpulan

            Putus cinta merupakan pengalaman emosional yang memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan emosional dan psikologis seseorang. Fase pasca putus cinta dapat menyebabkan rasa sedih, kehilangan, dan kekecewaan yang mendalam. Dampaknya meliputi gangguan tidur, penurunan nafsu makan, penurunan motivasi, gangguan konsentrasi, kecemasan, depresi, dan penurunan harga diri. Interaksi sosial juga terpengaruh, dengan kemungkinan isolasi sosial dan perubahan dalam jaringan dukungan.

            Proses pemulihan dari putus cinta membutuhkan waktu dan melibatkan dukungan emosional, penanganan stres yang sehat, dan upaya untuk membangun kembali identitas individu. Tahapan yang mungkin dialami dalam kesedihan setelah putus cinta meliputi penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan. Setiap orang mungkin mengalami tahapan ini dengan urutan yang berbeda.

            Dari segi neurobiologis, putus cinta memengaruhi kadar hormon seperti dopamin dan oksitosin, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kesejahteraan emosional. Putus cinta juga dapat menyebabkan peningkatan hormon stres seperti kortisol, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan jantung, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

            Untuk memulihkan diri setelah patah hati, penting untuk tidak membiarkan emosi menguasai diri dan melihat akhir hubungan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Perawatan emosional, fisik, dan spiritual juga diperlukan, termasuk menjaga hubungan sosial yang baik, mengatasi stres, dan menjaga kesehatan fisik. Memaafkan orang lain dan diri sendiri serta menjaga pikiran terbuka terhadap kemungkinan hubungan baru juga merupakan langkah penting dalam pemulihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun