Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Meteor "Kafir-Mengkafirkan"

6 Desember 2017   21:59 Diperbarui: 7 Desember 2017   09:20 1631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya terobsesi dengan masalah wilayah itu karena nanti akan terkait dengan hal yang amat fundamentalyang tidak bisa dielakkan oleh siapapun juga kini maupun nanti. Kekhawatiran saya ada disitu.

Saya khawatir dengan didirikannya Negara Islam tersebut Indonesia akan terpecah belah berkeping-keping menjadi beberapa negara-negara kecil.Itu sudah pasti, tak mungkin terelakkan lagi.  

Akan berdirilah nantinya beberapa negara-negara agama. Umat Kristen pasti akan mendirikan Negara Kristen di beberapa daerah. Ada Negara Kristen Minahasa, ada Negara Kristen Maluku, ada Negara Kristen Papua, ada pula Negara Kristen Nias, dan ada juga Negara Kristen Batak Tapanuli.

Umat Katholik juga akan mendirikan negaranya di NTT dan mungkin bergabung dengan Timor Leste. Mungkin untuk pertama kali di dunia muncullah Negara Hindu di Bali. Sementara, bagaimana dengan Negara Islam yang didirikan itu ?

Di luar wilayah negara-negara yang disebutkan tadi itulah wilayah Negara Islam tersebut. Tetapi, tunggu dulu !  Belum tentu semua daerah mau bergabung dengan Daulah Khilafah Negara Islam yang baru didirikan itu.

Kalau hanya sekedar Daulah Khilafah saja, Aceh pun sanggup mendirikan negara semacam itu. Akhirnya Aceh memisahkan diri mendirikan Negara Islam tersendiri. Sumatera Barat tentu akan mengikuti jejak Aceh dan menyusul pula Banten.

Sulawesi Selatan sudah pasti berambisi membangun Negara Islam yang baru terpisah dari Negara Islam Daulah Khilafah yang didirikan itu. InisiatifSulawesi Selatan itu akan diikuti pula oleh Lombok/NTB dan Kalimantan Selatan.

Pendek kata dalam mendirikan negara baru banyak daerah yang berambisidan yang demikian ini tidak sampai dipikirkan oleh Negara Islam yang baru itu. Jadi, apa yang diimpikan selama ini tidak akan menjadi kenyataan.

Lalu, ngotot dan menuding negara-negara lain itu kafir, maulah terjadi baku hantam, perang antar negara. Bukan itu saja, pihak Luar Negeri pun melihatnya menjadi cemas karena bisa menjurus kearah "Perang Saudara".

Lalu, lembaga-lembaga keuangan internasional sudah pasti bertanya, bagaimana dengan hutang Indonesia dahulu yang jumlahnya sampai Rp. 4.000 trilyun itu. Siapa yang bertanggung jawab untuk melunasinya.

Kalau orang yang palak pastilah jawabnya, itu kan hutang Indonesia bukan hutang kami. Oh, 'nggak bisa begitu, siapa yang menyuruh kalian terpecah belah seperti sekarang ini. Kalian semua negara-negara baru yang harus menanggungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun