Mohon tunggu...
Noer Wahid
Noer Wahid Mohon Tunggu... Penulis lepas di usia senja - Wakil Ketua Persatuan Perintis Kemerdekaan Indonesia Cabang Sumut - Ketua Lembaga Pusaka Bangsa -

Seorang sepuh yang menikmati usia senja dengan aksara. E-mail ; nurwahid1940@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cikal Bakal Perintis Kemerdekaan Indonesia

12 November 2017   10:17 Diperbarui: 12 November 2017   11:28 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlawanan ini dibawah pimpinan Kiyai Ageng Asnawi Caringinyang selalu dijuluki Kiyai Caringin.Dia dibantu  oleh menantunya sendiri,  Kiyai Haji Ahmad Khatib, selaku pimpinan pemberontakan. Kemudian Haji Muktiselaku panglima perangnya dan Japarselaku pembawa bendera perang.

Dalam menumpas kaum pemberontak ini Belanda banyak mengalami kerugian materi dan banyak anggota pasukannya yang gugur. Seorang perwira Belanda, Kapten L. Th. Becking, hampir saja tewas dalam suatu pertempuran.

Tetapi, korban dipihak pemberontak pun tidak sedikit. Akhirnya banyak pemimpin pemberontak yang ditangkap dan diantaranya ada yang dibuang oleh Pemerintah Kolonial Belanda ke Boven Digul.

Betapa terkejutnya Belanda, selagi konsentrasimenumpas pemberontakan di Banten ini, tiba-tiba saja pada tanggal 17 Nopember 1926 meletus pula di Solo suatu pemberontakan rakyat.

Pemberontakan Soloini hanya 3 hari saja tetapi selama tiga hari itu Belanda merasa panik karena pemberontakan hampir merambah ke seluruh kota dengan bergeraknya rakyat dari empat sektor.   

Pemberontakan di Solo ini dipicu oleh kemarahan rakyat Solo karena ditangkapnya tokoh kharismatikmereka, H. Misbach, di tahun 1924 dan kemudian dibuang ke Manokwari, Papua dan meninggal disana pada tahun 1925.

Para pemimpin Sarekat RakyatSolo itulah yang menggerakkan rakyat melakukan pemberontakan. Seorang polisi rahasia Belanda dibunuh beserta keluarganya dan rumahnya dibakar.

Tetapi, akhirnya Pemberontakan Soloini dapat dipadamkan oleh Belanda dan semua tokoh-tokoh pemberontak ditangkap, sebagian ada yang dibuang Belanda ke Boven Digul. Yang lainnya dipenjarakan di Solo dan tempat penjara lainnya.

Hampir bersamaan waktunya dengan Pemberontakan Solo ini meletus pula pemberontakan-pemberontakan di tempat lain seperti halnya di Pekalongan, Kedu, Banyumas, Kediri, dan Tegal.

Meski di tempat-tempat itu pemberontakan cepat dipadamkan tetapi kerugian yang ditimbulkannya cukup besar. Pihak Belanda mengalami kerugian personil dan materil. Penjara pada waktu itu penuh dengan tokoh-tokoh pemberontak.

Di Priangan Timur, tepatnya di Ciamis, terjadi juga pemberontakan rakyat. Para pemberontak berhasil membunuh seorang Asisten Resident(Bupati) dan beberapa orang Belanda lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun