Mohon tunggu...
Wahid Agam
Wahid Agam Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa dan pengusaha cat

hobi saya berbebelut dibidang wawancara ataupun otomotif.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Partisipasi Politik Pemilih Remaja pada Pemilu di Indonesia

9 Juli 2024   13:45 Diperbarui: 9 Juli 2024   13:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Latar Belakang

Pemilu merupakan adalah suatu gagasan besar yang mendefinisikan suatu proses implementasi dari demokrasi, yang dimana pada setiap warga negara mempunyai kewajiban dan hak dalam memilih para calon pemimpin bagi mereka (Nasir,  2020), Pelaksanaan pemilu merupakan kenangan masa lampau yang akan tercatat sebagai bentuk demokrasi yang dilaksanakan oleh suatu negara dengan sistem demokrasi. Peminat pemilih kaum remaja atau warga Negara yang telah mempunyai usia memilih, merupakan sebuah indikator yang sangat penting, berguna untuk memahami bagaimana suatu Negara berjalan dengan  baik. Oleh karena itu, semakin rendah atau kurang sadarnya partisipasi pemilih dalam suatu pemilihan umum di sebuah Negara dapat mencirikan adanya suatu permasalahan yang membutuhkan solusi untuk penyelesaian (Sule & Sambo, 2020).

            Adapun menurut Monks dan Haditono, Generasi remaja merupakan seseorang yang berada di rentang usia 12-21 tahun. Selain itu, Masa remaja juga menjadi transisi dari anak-anak ke dewasa. Oleh sebab itu, pola pikir akan berubah dan berproses menuju dewasa (Monks, 2002). Generasi remaja sudah mengenal bagaimana kemajuan teknologi, segala kebutuhan informasi yang telah didapat dan dipahami oleh generasi remaja. Salah satu kemajuan teknologi di bidang informasi yaitu pada media sosial yang secara instan, mampu digunakan sebagai media untuk melakukan informasi secara luas,kampanye politik, pengembangan intelektual, ruang pertukaran suatu  informasi, hingga dapat digunakan sebagai sebuah pengembangan pada  suatu kegiatan maupun pemberitahuan pada layanan masyarakat. Selain itu Remaja memiliki potensi besar untuk membentuk peta politik negara, mengadvokasi isu-isu penting, dan mendorong terwujudnya perubahan positif. Oleh karena itu, adalah tanggung jawab bersama untuk mendukung remaja dan memberikan mereka kesempatan atau wadah yang tepat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan Pemilu dan membangun masa depan yang baik dan maju bagi bangsa ini.

Pemilih Remaja merupakan individu-individu yang mayoritas memberikan hak suaranya dalam suatu Pemilihan umum. Sesuai dengan peraturan yang diterapkan bahwa pemilih yang mendapatkan hak untuk memilih pertama kali dalam pelaksanaan suatu demokrasi yaitu saat sudah berumur 17 tahun atau sudah memiliki kartu tanda penduduk (Undang -Undang, 2003). Mereka yang merupakan Warga Negara Indonesia, sudah berusia 17, atau sudah/pernah menikah memiliki hak peruntukan menyuarakan suaranya pada suatu Pemilihan Umum, peraturan ini juga umumnya berlaku pada Pemilu Legislatif dan Pemilihan Kepala Daerah.

Pemilu pada Tahun 2019, Pada saat itu merupakan pertama kali nya Negara Indonesia menyelenggarakan Pemilihan umum yang diadakan bersamaan dengan menggabungkan pemilihan Presiden dan wakil Presiden  sebagai badan Eksekutif, serta memilih anggota Legislatif, Apabila ditelusuri atau di lihat, yang menjadi pelaksana atau pemilih pada Pemilu saat itu adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1995 sampai dengan 2000.

Berhubungan dengan Latar belakang, penelitian ini menimbulkan pertanyaan dan tujuan yang didapat dengan pandangan kaum remaja lebih bermayoritas dalam kegiatan pemilu pada suatu Negara.

Pertanyaan

Pertanyaan utama dari artikel ini yaitu bagaiman partisipasi kaum remaja dalam kegiatan pelaksanaan pemilu?

Tujuan Penelitian

Untuk memberikan pengetahuan mengenai bagaimana partisipasi Generasi Remaja dalam mempergunakan hak suara mereka pada pelaksanaan pemilu!

Tinjauan Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun