"Ana! Lama nggak ketemu. Kamu sekarang kuliah di mana?"
"Di Makassar. Temanku ini, Mawar, kuliah di Palopo," jelas Ana sambil memperkenalkan teman-temannya.
Percakapan pun mengalir. Dante, yang awalnya pemalu, akhirnya memberanikan diri meminta nomor Mawar.
"Boleh minta nomor HP kamu?" tanya Dante dengan senyum canggung.
Mawar mengangguk. "Ini nomorku."
Ansar yang melihat keberanian Dante hanya bisa terkejut dalam hati. "Baru kali ini dia pede bicara sama cewek," pikirnya.
Malam itu, di kontrakan, Dante masih membahas Mawar. "Cantik sekali Mawar, An," katanya penuh kekaguman.
"Ah, menurutku Ana lebih cantik," balas Ansar sambil menggoda.
"Cantik itu relatif, An. Tiap orang punya pandangan berbeda," Dante menjawab serius.
"Kalau memang suka, kenapa nggak langsung chat saja Mawar? Siapa tahu dia juga punya rasa sama kamu," saran Ansar.
Dante akhirnya memberanikan diri mengirim pesan pada Mawar. Percakapan pun mengalir, hingga akhirnya Dante mengungkapkan perasaannya.