Meskipun istilah "propaganda" memiliki konotasi negatif dalam beberapa konteks, dalam konteks komunikasi perusahaan, itu dapat mengacu pada upaya menyampaikan pesan yang merangsang atau mempengaruhi opini publik. Dalam hal ini, Humas dapat berperan dalam menyusun pesan yang persuasif untuk mempengaruhi persepsi atau sikap masyarakat terhadap perusahaan atau isu tertentu.
Contoh: Sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi. Tim Humas merancang kampanye propaganda yang menyoroti manfaat vaksinasi, fakta ilmiah yang mendukungnya, dan risiko yang terkait dengan penolakan vaksin. Mereka menggunakan berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, iklan, dan acara-acara komunitas, untuk menyebarkan pesan tersebut kepada publik.
Dalam setiap bidang kerja yang disebutkan, peran Humas adalah untuk merancang strategi komunikasi yang efektif, memastikan pesan yang disampaikan sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan, serta meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Meskipun peran Humas dapat bervariasi tergantung pada konteksnya, tujuannya tetap sama: mengelola dan memengaruhi persepsi publik terhadap perusahaan atau merek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H