7. Keterlibatan Orang Dewasa:
Orang dewasa terkadang terlibat dalam menghasut atau melanggengkan perkelahian antar anak di bawah umur. Mereka dapat memberikan dukungan, nasehat atau bahkan memberikan alat atau sarana perjuangan.
Penting untuk diingat bahwa setiap situasi konflik remaja mempunyai konteksnya masing-masing dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat sangat bervariasi. Untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan pendekatan yang komprehensif dan partisipatif yang melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat dan organisasi terkait lainnya. Untuk menanggulangi fenomena tawuran di kalangan remaja, perlu dilakukan pendekatan yang komprehensif dan menyeluruh. Salah satu pendekatan yang relevan melibatkan konsep regulasi dalam interaksi sosial asosiatif, diantaranya adalah:
- Pembangunan Komunitas dan Kolaborasi:
Melalui akomodasi, komunitas dapat menemukan cara untuk berkolaborasi dan bekerja sama mengatasi perjuangan pemuda. Hal ini dapat melibatkan banyak pihak yang berbeda seperti keluarga, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan pemerintah setempat. Misalnya, mereka dapat menyelenggarakan program bersama untuk mengajarkan keterampilan sosial, mendirikan klub atau kegiatan rekreasi, atau menyelenggarakan seminar untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif perang.
- Memfasilitasi dialog dan komunikasi terbuka:
Akomodasi juga mendorong dialog terbuka antar kelompok yang terlibat dalam perkelahian. Forum diskusi atau lokakarya yang terorganisir dengan baik dapat membantu memahami perspektif dan kebutuhan masing-masing pihak, sehingga memungkinkan mereka menemukan solusi bersama.
- Mendorong empati dan pengertian:
Salah satu tujuan  akomodasi adalah  menciptakan lingkungan di mana individu dapat memahami dan menghormati sudut pandang dan kebutuhan orang lain. Dalam konteks konflik remaja, mengajarkan empati dan mengembangkan pemahaman tentang pengalaman hidup orang lain dapat membantu mengurangi konflik.
- Memberikan alternatif yang konstruktif:
Melalui pendekatan peraturan, masyarakat dapat bekerja sama untuk memberikan alternatif yang konstruktif bagi generasi muda untuk menghabiskan waktu luang mereka. Hal ini dapat mencakup mensponsori program kegiatan olah raga, seni atau pendidikan di tingkat masyarakat.