Namun, karena dalam syariat Islam hanya boleh umat muslim yang menyembelih hewan kurban, maka masyarakat nonmuslim bisa ikut andil dalam bagian pencacahan daging dan distribusinya.
Momen Berkumpul Bersama
Sebagian besar masyarakat di pedalaman NTT berprofesi sebagai nelayan dan petani, sehingga jarang sekali masyarakat bisa berkumpul dalam satu waktu. Kurban di pedalaman menjadi momen yang menyatukan mereka.
Namun, tidak semua bisa berkumpul dalam satu titik untuk kemudian mengolah hewan kurban bersama-sama. Ada sebagian masyarakat yang tinggal di pulau terpencil dan akses jalan ke sana sangatlah sulit.
Maka daging pun diantarkan hingga ke depan pintu mereka. Mereka akan menerima dengan senyum tulus dan mata yang berkaca-kaca karena dalam satu tahun belakangan baru ini bisa merasakan lezatnya daging kurban.
Begitulah keunikan kurban di pedalaman. Mulai dari pencarian hewan, pengantaran, pengolahan, hingga distribusi daging hewan ke masyarakat. Bukan perkara yang mudah memang, tapi tetap tidak mengurangi kebahagiaan mereka dalam melaksanakannya.
Anda bisa juga ikut menghadirkan lebih banyak senyuman di pedalaman. Dengan cara berkurban secara online melalui Insan Bumi Mandiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H