Mohon tunggu...
Wafiq Zuhair
Wafiq Zuhair Mohon Tunggu... Freelancer - #SahabatPedalaman

insanbumimandiri.org

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Uniknya Cara Cari Kambing di Pedalaman

28 April 2020   15:01 Diperbarui: 28 April 2020   15:07 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belasan kambing dan sapi digiring ke halaman masjid. Hewan-hewan kurban yang sudah siap disembelih itu diikatkan ke tiang pancang yang sudah disiapkan sebelumnya. Anak-anak terlihat mengelilingi mereka, memberi makan dan mengajak ngobrol.

Keesokan harinya, seusai Sholat Idul Adha, kambing dan sapi-sapi itu disembelih. Gema takbir mengiringi nafas terakhir mereka.

Bapak-bapak mempersiapkan diri, memotong daging menjadi potongan-potongan kecil lalu dibagikan kepada seluruh masyarakat yang ada di sekitar pulau. Para penerima daging kurban pun memasak bersama-sama. Ada yang dibakar jadi sate, digulai, ada pula yang direndang.

Familiar sekali kan dengan cerita di atas? Idul Adha selalu menghadirkan momen yang indah bagi kita semua. Saat di mana kita bisa berkurban dan merasakan nikmatnya berbagi kepada sesama.

Tahukah Anda? Di pedalaman sana, umat muslim yang jumlahnya minoritas juga melaksanakan kurban dengan sama bahagianya. Namun, jangan bayangkan kurban di sana sama dengan kita. Karena keterbatasan, banyak hal-hal unik yang mungkin sangat berbeda dengan yang kita alami.

Penasaran? Yuk kita simak bersama. Uniknya mencari kurban di pedalaman:

Mission Impossible: Mencari Kambing di Pedalaman!

Tak seperti kita yang mencari hewan kurban semudah mencari permen. Apalagi menjelang Idul Adha di setiap jalan bermunculan baliho-baliho yang menawarkan hewan kurban. Di pedalaman sana mencari hewan kurban menjadi sesuatu hal yang tidak mudah.

Kami harus menghubungi peternak lokal di setiap daerah yang menjual hewan kurban siap sembelih. Rendahnya daya beli masyarakat membuat tidak banyak opsi yang bisa dijadikan pilihan untuk berkurban.

Sebab jumlah peternak di pedalaman juga bisa dihitung dengan jari, apabila dibandingkan dengan profesi lain seperti nelayan atau petani.

Meski begitu, peternak lokal yang dibeli hewannya sangat bersyukur sekali. Jarang-jarang mereka mendapati ternaknya dibeli dengan jumlah sebanyak itu. Biasanya, sebulan paling hanya bisa menjual 1 atau 2 kambing saja.

Menerjang Ombak untuk Mengantar Kambing

sumber : insanbumimandiri.org
sumber : insanbumimandiri.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun