Mohon tunggu...
wadiatulsyawwali
wadiatulsyawwali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Amatir

Introvert yg suka membaca-menulis-menggambar-menyanyi-menciptakan lagu dan mencintaimu juga tentunya haha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menelisik Hadis Kopi: Fakta atau Spekulasi?

6 Desember 2024   07:21 Diperbarui: 6 Desember 2024   11:03 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kopi itu secara meyakinkan tidak ada di zaman Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Tidak ada keterangan dari beliau tidak pula dari sahabat beliau tidak pula dari tabiin yang memuji ataupun mencela kopi.

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata :

Pemahaman ini sangat bermasalah, jika hadits itu dipahami sebagaimana dzahirnya (bahwa orang bisa bertemu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di luar mimpi) tentu mereka semua menjadi sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sehingga mungkin saja masa sahabat itu terus berlangsung sampai hari kiamat. Dan ini terbantahkan dengan adanya banyak orang yang bermimpi ketemu beliau, namun tidak ada satupun diantara mereka bahwa dirinya melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam di alam sadar. (Fathul Bari, 12/385).

Jadi, apa yang disebutkan bahwa malaikat memintakan ampun bagi orang yang minum kopi adalah ucapan batil dan mungkar. Demikian pula apa yang disebutkan bahwa orang yang menolak minum kopi adalah orang dungu ini adalah ucapan yang batil lagi mungkar yang tidak ada asalnya sama sekali.

Betapa banyak orang yang mulia tidak suka minum kopi, dan betapa banyak dari mereka yang menyukainya. Kesimpulannya, kopi ini adalah minuman yang mubah/boleh yang tidak ada dalil memuji ataupun mencelanya."

menjelaskan sedikit mengenai penyikapan hadis  bahwa Mimpi  adalah  pengalaman  yang dialami  atau  dilihat  seseorang  saat tertidur, mimpi  juga disebut angan-angan.  istilah  "Ar-Ruya"  dan  "Al-Hulm"  sama-sama  berati mimpi,  biasanya  "Ar-Ruya" digunakan  untuk mimpi  yang  indah  dan  baik, sedangkan  "Al-Hulm"  digunakan  untuk  mimpi  yang  buruk atau jahat yang berasal dari syaitan. 

dan Hadis  kopi  yang  diterima  dari  mimpi mempunyai  banyak  syadz  dan  illat  pada jalur  sanad  dan  tidak  mencukupi  syarat-syarat  hadis  yang  dapat  diterima,  maka hadis  tersebut  tergolong  kepada  hadis maudhu atau hadis palsu.

Al-Adlabi  menetapkan  empat  kriteria kritik  matan  hadis  yakni  Tidak bertentangan dengan al-Quran  al-Karim, Tidak  bertentangan  dengan  hadis  dan sirah  nabawiyah  yang  sahih,    Tidak bertentangan  akal,  indera  dan  sejarah, Tidak  mirip  dengan  sabda  kenabian. Apabila  terdapat  salah  satu  dari  kriteria tersebut  dalam  matan  hadis  maka  dapat diyatakan  hadisnya  tidak  sahih.  Dalam kritik  matan  hadis, hadis kopi yang diterima oleh sufi melalui mimpi termasuk ke dalam hadis yang bertentangan akal, indra dan sejarah dan tidak mirip dengan sabda kenabian.

Wallahua'lam bisshowab

oleh; Mahasiswa Semester satu (bahwa tugas seorang murid adalah belajar-belajar dan terus belajar. (Surabaya, 5 desember 2024/06:57))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun