Mohon tunggu...
Wachid Hamdan
Wachid Hamdan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Hanya orang biasa yang menekuni dan menikmati hidup dengan santai. Hobi menulis dan bermain musik. Menulis adalah melepaskan lelah dan penat, bermusik adalah pemanis saat menulis kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Perenungan Teknologi Pembaca Layar: Menguak Peran Komputer Bicara dalam Peningkatan Kapasitas Difabel Netra

5 November 2024   08:00 Diperbarui: 6 November 2024   07:25 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi terus bergerak, dan adaptasi menjadi kunci bagi siapa saja yang ingin tetap relevan di zaman modern ini. Bagi difabel netra, teknologi komputer bicara adalah salah satu kunci adaptasi yang sangat penting.

Dengan kemampuan untuk mengakses berbagai platform dan layanan digital, mereka tidak lagi terpinggirkan dari berbagai aspek kehidupan sosial maupun ekonomi.

Di era di mana informasi bergerak begitu cepat, teknologi suara memungkinkan difabel netra untuk bersaing secara setara dengan orang lain dalam hal akses terhadap pengetahuan dan kesempatan kerja.

Misalnya, banyak pekerjaan yang sebelumnya tertutup bagi difabel netra, seperti administrasi, penulisan, dan analisis data, kini dapat diakses melalui komputer bicara. Hal ini tidak hanya memberikan kesempatan ekonomi, tetapi juga memungkinkan mereka untuk hidup mandiri dan berdaya di tengah masyarakat.

Nisa, mahasiswi difabel netra UIN Sunan Kalijaga, yang kini tengah magang di salah satu MTS di Yogyakarta, pada 15 Oktober 2024 menceritakan manfaat dari penguasaan komputer bicara yang ia miliki, "Tentu aku dapat lebih mandiri dalam mengerjakan tugas kuliah, mas. Dapat mencari sumber referensi, bersaing dengan kawan kelas dengan lebih suportif, membuat PPT mandiri, membaca data di excel, dan tentunya di tempat magang aku juga bisa ikut membantu pihak sekolah. Seperti menyiapkan keperluan pendataan yang mengunakan G-form, dan sebagainya."

Bagi Nisa, teknologi komputer bicara ini merupakan teknologi yang besar manfaatnya. Namun, untuk bisa beradaptasi dengan teknologi ini, dibutuhkan kesabaran dan kemauan untuk terus belajar. Komputer bicara bukanlah solusi instan. Selain itu, kita harus selalu mau untuk terus belajar dan melatih keterampilan baru, yang terkait dengan komputer bicara, agar dapat memaksimalkan manfaatnya. Sebab teknologi terus berkembang dengan cepat.

Di obrolan lain, yang penulis lakukan pada mahasiswa difabel UIN Sunan Kalijaga, Akbar selaku mahasiswa difabel netra yang menjadi penanggung jawab frelance difabel corner perpustakaan, pada 20 Oktober 2024,  menjabarkan begitu bermanfaatnya menguasai teknologi yang dibutuhkan zaman, salah satunya komputer bicara. "Aku sendiri cukup mendapatkan berbagai kemajuan, mas. Bisa mengimbangi deadline saat kerja kelompok dengan kawan-kawan mahasiswa, bisa menjadi petugas DC yang salah satunya scan buku, upload di Difa repository, membuat laporan dan sebagainya. Hal-hal itu saya kerjakan tentunya menggunakan teknologi komputer bicara ini," tutur Akbar sambil sibuk mengoperasikan komputer dan alat printer.

Akbar menegaskan kalau penting sekali difabel netra muda untuk menguasai teknologi komputer. Termasuk yang terinstal screen reader. Karena dengan hal itu, tentunya informasi makin tidak menjadi kendala, peluang skill lebih banyak, dan tentunya dapat terkoneksi dengan jaringan sosial yang lebih luas di media sosial. Selain itu, peluang karier masa depan juga lebih variatif yang bisa digeluti.

Harus Sabar, Komputer Bicara Tidak Dikuasai Secara Instan!

Meski manfaatnya besar, belajar menggunakan komputer bicara memerlukan waktu dan ketekunan. Bagi pengguna baru, terutama difabel netra yang belum terbiasa dengan teknologi, ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari memahami perintah suara, mengenali kombinasi tombol keyboard yang sering digunakan, hingga menavigasi antarmuka program yang berbeda, semua memerlukan proses pembiasaan.

Nubuwat juga menggarisbawahi pentingnya pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan komputer bicara. "Banyak yang awalnya merasa kesulitan, terutama saat baru pertama kali mencoba. Tetapi dengan latihan yang konsisten, difabel netra yang baru belajar tentunya akan terbiasa dan mulai bisa bekerja dengan efisien," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun