Mohon tunggu...
Waatwahan Albert
Waatwahan Albert Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Desa

opini kampung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Merauke dalam Cengkeraman Kapitalisme

3 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:39 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penulis: Exen Jontona Presidium Hubungan Perguruan Tinggi pengurus Pusat Pmkri Periode 2024-2026

 

Berangkat dari beberapa pandangan di atas, maka salah satu alternatif solusi yang hadir untuk mengcounter hegemoni kapitalisme dan mematikan ruang gerak kapitalisme adalah konsep sosialismenya Kar Marx. Bagi Karl Marx, sosialisme adalah sebuah masyarakat di mana kaum pekerja sendiri yang menguasai alat produksi dan merencanakan ekonomi secara demokratik, sehingga manusia hidup tanpa pertentantanga kelas dan tanpa ada kelompok yang mendeterminasi terhadap kelompok yang tersubordinasi.

 

Gambaran besar kapitalisme sekarang merengsek masuk di tanah Merauke Papua,Papua adalah surga diujung timur Indonesia, Papua hidup dari kata dan tumbuh diatas cinta, cinta yang lahir tanpa pamri,Papua tanah kaya sumber daya alam yang melimpah dan hidup berdampingan tanpa ada intoleransi dan sekat-sekat primordialis demikianlah papua cinta yang tumbuh diatas tanah nusantara.

 

Ambisi besar Presiden Joko Widodo dalam melancarkan agenda pembangunan nasional di tanah merauke seperti monster yang siap melululantakan jagat raya, kegilaan ini menjadikan Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan sebagai objek sasaran eksploitasi sumber daya alam, hal ini yang memicu kontroversial ditengah masyarakat Merauke.

 

Sesuai data yang dirilis media tempo Jokowi menggeber food estate di merauke seluas 2,29 juta Hektare atau 70 kali luas jakarta  yang di bagi dalam lima kluster. Dalil yang di bangun oleh pemerintah adalah proyek ini sebagai upaya swasembada beras di pada tahun 2027 serta sebagai langkah strategis untuk mewujudkan gula dan bioetanol setahun kemudian.

 

Salah satu proyek strategis nasional yang menjadi misi besar Presiden Jokowi ini merupakan bentuk watak keserakaan dari negara, sebagai bentuk ekpresi politik dari kelas penguasa dan borjuasi nasional hal ini dapat kita lihat bahwasanya kajian lingkungan hidup baru di buat oleh pemerintah setelah menetapkan sasaran lokasi padahal kajian mengenai lingkungan seharusnya lebih dahulu hal ini dimaksudkan untuk mengetahui daya dukung dan ketersedian sumber daya untuk mengetahui komoditas yang cocok untuk tujuan penanaman.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun