Mohon tunggu...
Waatwahan Albert
Waatwahan Albert Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Desa

opini kampung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Merauke dalam Cengkeraman Kapitalisme

3 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:39 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Penulis: Exen Jontona Presidium Hubungan Perguruan Tinggi pengurus Pusat Pmkri Periode 2024-2026

Gagasan ini kemudian mulai berkembang di Inggris pada abad 18 M dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara. Sehingga paham ini bertahan kemudian tumbuh subur sampai dengan abad ini dengan selalu mempertahankan diri dari semua serangan dengan tujuan eksploitasi, akumulasi dan ekspansi ke seluruh penjuruh dunia.

 

Membicarakan dasar teori ekonomi kapitalisme, maka sosok Adam Smith, melalui karya agungnya dalam buku yang berjudul The Wealth of Nation yang sangat termasyur, di situ kita akan menemukan teori dasar kapitalisme dengan membahas ciri-ciri sistem tersebut.

 

Saya teringat salah satu ilustrasi Adam Smith yang mengatakan bahwa "apa yang kita harapkan makan malam kita tidaklah datang dari keajaiban si tukang daging, si pemasak bir atau si tukang roti, melainkan dari apa yang mereka hormati dan kejar sebagai kepentingan pribadi".

 

Hal ini akan menimbulkan persaingan dalam pasar, sehingga berpotensi memunculkan tangan-tangan tak terlihat (the invisible hand) demi memenuhi hasrat kepentingan pribadi atau sekelompok orang. Konsep ini kemudian di pertegas juga oleh Ayn Rand dalam pandangannya soal tiga asumsi dasar kapitalime dalam capitalism (1970), yang menyebutkan tiga asumsi dasar kapitalisme yaitu, kebebasan individu, kepentingan diri dan pasar bebas.

 

Berangkat dari hal tersebut maka kita bisa mengamati lebih jeli bahwa kapitalisme hadir untuk melebarkan sayapnya ke seluruh penjuruh dunia demi mencapai puncak tertingginya yaitu imperialisme, dengan menjadikan sumber daya alam dan tenaga manusia sebagai objek sasaran demi profit. Mengapa profit? Karena urat nadi kapitalisme adalah profit, dengan menempatkan keuntungan sebesar-besarnya.

 

Dalam sejarah, kita mengenal kapitalisme dengan proses perkembanganya masing-masing, mulai dari kapitalisme awal (1500-1750) yang kita tahu pada periode ini ditandai dengan kehadiran industri sandang di Inggris sejak abad XIV sampai abad XVIII. Dilanjutkan dengan kapitalisme klasik (1750-1914) yang di tandai dengan transformasi model perdagangan dari desa ke kota. Terakhir adalah kapitalisme lanjut (pasca 1914) di mana kapitalisme sudah mulai berkembang pesat yang di tandai dengan tiga momentum yaitu, pertama pergeseran modal dari Eropa ke Amerika. Kedua bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap kolonialisme eropa sebagai ekses dari kapitalisme klasik. Ketiga lahirnya revolusi Bolshevik yang berhasrat meluluhlantakan kapitalisme dan memunculkan ideologi tandingan yaitu komunisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun