Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Administrasi - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler Teknologi untuk semua orang, maka semua orang perlu melek teknologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pameran Seni: Conversation with No Things

9 Desember 2024   23:29 Diperbarui: 10 Desember 2024   11:18 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya seni instalasi (dokpri)

Mungkin sesuai juga dengan judulnya, "Conversation with No Things" yang dalam terjemahan bebas ala saya artinya menjadi, percakapan tanpa hal apapun. Yang berarti tanpa sungkan, tanpa basa-basi, tanpa kata-kata kiasan yang masih ada kemungkinan ditafsirkan dengan salah. Dengan kata lain, terbuka apa adanya.

Layaknya usia muda, terkadang mereka punya kegelisahan tersendiri mengenai lingkungan sekitarnya dan juga tentang dirinya sendiri. Itulah yang saya lihat dalam beberapa karya yang dipamerkan. Contohnya karya Asmoadji, yang berjudul "Bercermin Pada Sekitar". 

Karya seni instalasi: Bercermin Pada Sekitar (dokpri)
Karya seni instalasi: Bercermin Pada Sekitar (dokpri)

Sebuah seni instalasi yang menggambarkan sebuah pemukiman yang nampak sebagai pemukiman semrawut dan lanskap pantai. Dalam karya tersebut sang seniman menyertakan tulisan-tulisan yang bernada sinis, kekecewaan, yang dapat disimpulkan sebagai sebuah kritikan. Contohnya:

Dilarang melarang 

Tuhan lihat sekarang laut-Mu dipenuhi batu

Kaku penuh batu. 

Nampaknya ini menceritakan sebuah pemukiman di tepi pantai, di mana kemudian pantainya hendak diuruk untuk membangun bangunan megah yang baru.

Sebuah karya instalasi lain yang menarik perhatian saya, menggambarkan seseorang yang sedang tidur, setengah duduk di antara kardus-kardus bekas di sekelilingnya, yang juga menjadi tempat tidur/duduknya. 

Karya seni instalasi (dokpri)
Karya seni instalasi (dokpri)

Sang seniman sepertinya hendak menunjukan perbedaan antara penginapan high class, standard, dan low budget, seperti tertulis dalam tiga tumpukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun