Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Bentuk-Bentuk Technostress Sebelum Terlambat

23 Agustus 2024   21:48 Diperbarui: 24 Agustus 2024   05:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Technostress. (Freepik/creativeart)

Technostress, sebuah kata dalam bahasa Inggris yang terbentuk dari dua kata, "techno" dan "stress". Techno, saya percaya berasal dari kata "teknologi" sedangkan stres artinya tekanan. Jadi kira-kira arti dari istilah technostress adalah tekanan akibat teknologi.

Ada beberapa definisi yang saya temukan melalui mesin pencari Google. Salah satunya mengatakan bahwa technostress terjadi ketika kita terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar (screen time). Dapat dipastikan bahwa yang dimaksud layar di sini bukanlah layar televisi. 

Karena sekarang bukan lagi zamannya orang kebanyakan menonton televisi. Tetapi layar di sini saya kira mengacu pada layar dalam terminologi teknologi terbaru, yaitu layar komputer yang dapat berupa HP, laptop, Ipad, atau apapun sebutan dan bentuknya, selama layar kaca tersebut terhubung ke Internet yang menjadikannya sebuah alat canggih.

Menurut sumber yang lain, istilah technostress mulai ada pada tahun 1984, yaitu stres yang dihubungkan dengan teknologi informasi dan komunikasi, seperti Internet, media sosial, telepon genggam, dan mobile device lainnya.

Technostress menyerang banyak organisasi dan hampir pada semua level. Tidak hanya menyerang para pekerja IT yang dikenal banyak berkutat dan nongkrong di depan komputer. Bahkan saya kira makin ke sini, jika tidak dapat mengontrol diri, orang-orang di pedesaan pun dapat mengalami hal ini. Berikut beberapa bentuk technostress:

sumber: www.reperiohumancapital.com
sumber: www.reperiohumancapital.com

Techno-complexity

Kondisi saat ini memungkinkan seseorang melakukan berbagai aktivitas di depan komputer dalam waktu bersamaan. Sambil mengerjakan pekerjaan kantor mungkin juga sambil menonton film, dan juga sambil membaca artikel. Semuanya dilakukan dalam waktu bersamaan dengan satu alat yang sama: komputer. 

Pertanyaannya, apakah itu sehat dan benar-benar dapat dinikmati? Atau apakah aktivitas yang dikerjakan bersamaan dalam satu waktu itu benar-benar selesai? Hal seperti ini dapat digolongkan sebagai techno-complexity. 

Multi tasking pada saat bersamaan, yang sebenarnya tidak sehat, karena menyebabkan seseorang menjadi sulit fokus pada satu hal saja. Rakus ingin melakukan banyak hal, tetapi akibatnya tidak ada yang beres dengan benar. Nonton film tidak tahu betul jalan ceritanya karena hanya mendengar suaranya saja, itu pun belum tentu semua didengarkan karena nontonya sambil mengerjakan pekerjaan lain di komputer yang sama. 

Mendengarkan musik? Kalau dulu mendengarkan musik itu sambil beberes rumah atau sambil santai. Sekarang, seisi rumah bisa pasang musik beda-beda karena punya komputer masing-masing dan bisa memilih jenis musiknya masing-masing. Kebayang kan kalau rumah gak seberapa gede, tapi pasang musik bareng-bareng.

Techno-Addiction

Menghabiskan waktu berjam-jam hanya di depan komputer saja. Entah mengerjakan pekerjaan yang menjadi penopang hidup atau yang lainnya seperti bermain game, browsing seharian, dll.

Kalau dulu belanja ke mall sambil buang stres atau sekedar keliling-keliling sambil ngobrol dan window shopping. Sekarang? Belanja cukup lewat Internet. Tapi bukannya jadi cepat, malah makan waktu berjam-jam karena semua dilihat. Akibatnya, waktu seharian bisa habis hanya di depan komputer tanpa hasil yang jelas.

Sangat penting untuk mengatur keseimbangan dalam hidup. Waktunya istirahat, beristirahatlah. Pergi ngobrol dengan rekan kerja atau sekedar menelepon teman lama, atau bisa juga pergi makan ke tempat yang agak jauh sambil break sejenak dari pekerjaan, adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk break sejenak agar otak menjadi segar kembali untuk menghasilkan ide-ide jitu. Ada banyak efek samping dari techno-addiction. 

Diantaranya badan pegal karena berjam-jam berada di posisi yang sama. Dengan kata lain kurang gerak. Insomnia akibat kemelekatan terhadap teknologi, dalam hal ini teknologi komputer dan Internet. Jiwa menjadi lelah tetapi kadang tidak disadari. Sadar-sadar ketika merasa diri tidak lagi produktif padahal sangat rajin nongkrong di depan komputer.

Techno-Insecurity

Ternyata ketidakmampuan seseorang dalam menguasai teknologi pun dapat menyebabkan technostress. Rasa takut ketinggalan karena tidak menguasai teknologi dapat menimbulkan kecemasan pada sebagian orang. Jika ini terjadi sebaiknya bersabar dengan diri sendiri, jangan malu bertanya, atau cobalah mengambil kursus berkaitan dengan teknologi tersebut.

Techno-Invasion

Rasa takut sebuah pekerjaan akan diambil alih oleh teknologi pun termasuk salah satu bentuk technostress.

Secara umum, dapat disimpulkan bahwa technostress dapat juga dikatakan sebagai ketidak mampuan seseorang beradaptasi dengan teknologi modern untuk menyelesaikan sesuatu dengan cara yang sehat. Beradaptasi dalam arti dapat menggunakan teknologi dengan benar dan sebagaimana mestinya. Tidak berlebihan, tidak juga menolak karena anti teknologi.

***

Dampak lain technostress adalah kecemasan dan kewalahan dengan banjir informasi pada lingkungan yang menggunakan komputer sebagai alat bekerja atau beraktivitas dalam keseharian mereka. Dengan penggunaan komputer yang terhubung dengan Internet dalam keseharian, orang dipengaruhi oleh informasi-informasi baru yang terus-menerus mengalir. 

Sementara itu, volume otak kita juga terbatas dan tidak dapat ditambah. Dari dulu segitu-segitu saja. Bukan seperti komputer yang dapat menggunakan external drive sebagai tambahan space untuk penyimpanan data.

Bayangkan bagaimana lelahnya otak kita ketika dibanjiri informasi tiada hentinya. Lebih baik menguasai sesuatu dengan benar dan khatam daripada banyak tahu tentang berbagai hal tetapi tidak benar-benar tahu. Malu loh kalau pas ketemu ahlinya, terus kita ngomong ini itu ...eh ternyata pengertiannya salah. Itu adalah akibat hanya menerima informasi tetapi tidak ada waktu menguji. Banyak tahu tetapi tidak membuktikan baik secara logika maupun secara praktik.

Selain itu technostress juga dapat mengakibatkan sulit berkonsentrasi dan performance kerja menurun. Bagaimana mau konsentrasi kalau tanpa sadar membiasakan diri melakukan banyak hal dalam satu waktu, menkonsumsi banyak hal dalam satu waktu. Remote meeting kantor sambil main game, menulis artikel kompasiana sambil kuliah online, dst.

Insomnia juga dapat diakibatkan oleh kemelekatan pada teknologi. Sayang amat waktu tidur berkurang akibat gak bisa lepas dari handphone. Tetapi itulah yang terjadi ketika seseorang mengalami technostress. Sudah waktunya tidur malam masih sibuk berkutat dengan komputer.

Dan masih banyak lagi dampak buruk technostress yang dapat menganggu kesehatan mental dan fisik. 

Pertumbuhan teknologi di zaman STEM (Science, Technology, Engineering, & Mathematics) ini memang tidak dapat dipungkiri, selain membantu kehidupan manusia, tetapi juga ada sisi gelapnya. 

Mari kenali gejala-gejala technostress dalam diri kita agar dapat segera di atasi. Apakah itu performan kerja yang menurun akibat otak terlalu lelah ataupun karena susah fokus. Atau selalu terlambat tidur hanya karena punya keterikatan dengan gadget, atau justru menolak teknologi karena rasa takut tersingkirkan oleh teknologi.

Jangan mau jadi korban teknologi. Tetapi mari kita kuasai teknologi untuk membuat hidup lebih berkualitas.

 Referensi: 

www.ncbi.nlm.nih.gov

dictionary.apa.org

www.reperiohumancapital.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun