Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Bentuk-Bentuk Technostress Sebelum Terlambat

23 Agustus 2024   21:48 Diperbarui: 24 Agustus 2024   05:54 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Technostress. (Freepik/creativeart)

***

Dampak lain technostress adalah kecemasan dan kewalahan dengan banjir informasi pada lingkungan yang menggunakan komputer sebagai alat bekerja atau beraktivitas dalam keseharian mereka. Dengan penggunaan komputer yang terhubung dengan Internet dalam keseharian, orang dipengaruhi oleh informasi-informasi baru yang terus-menerus mengalir. 

Sementara itu, volume otak kita juga terbatas dan tidak dapat ditambah. Dari dulu segitu-segitu saja. Bukan seperti komputer yang dapat menggunakan external drive sebagai tambahan space untuk penyimpanan data.

Bayangkan bagaimana lelahnya otak kita ketika dibanjiri informasi tiada hentinya. Lebih baik menguasai sesuatu dengan benar dan khatam daripada banyak tahu tentang berbagai hal tetapi tidak benar-benar tahu. Malu loh kalau pas ketemu ahlinya, terus kita ngomong ini itu ...eh ternyata pengertiannya salah. Itu adalah akibat hanya menerima informasi tetapi tidak ada waktu menguji. Banyak tahu tetapi tidak membuktikan baik secara logika maupun secara praktik.

Selain itu technostress juga dapat mengakibatkan sulit berkonsentrasi dan performance kerja menurun. Bagaimana mau konsentrasi kalau tanpa sadar membiasakan diri melakukan banyak hal dalam satu waktu, menkonsumsi banyak hal dalam satu waktu. Remote meeting kantor sambil main game, menulis artikel kompasiana sambil kuliah online, dst.

Insomnia juga dapat diakibatkan oleh kemelekatan pada teknologi. Sayang amat waktu tidur berkurang akibat gak bisa lepas dari handphone. Tetapi itulah yang terjadi ketika seseorang mengalami technostress. Sudah waktunya tidur malam masih sibuk berkutat dengan komputer.

Dan masih banyak lagi dampak buruk technostress yang dapat menganggu kesehatan mental dan fisik. 

Pertumbuhan teknologi di zaman STEM (Science, Technology, Engineering, & Mathematics) ini memang tidak dapat dipungkiri, selain membantu kehidupan manusia, tetapi juga ada sisi gelapnya. 

Mari kenali gejala-gejala technostress dalam diri kita agar dapat segera di atasi. Apakah itu performan kerja yang menurun akibat otak terlalu lelah ataupun karena susah fokus. Atau selalu terlambat tidur hanya karena punya keterikatan dengan gadget, atau justru menolak teknologi karena rasa takut tersingkirkan oleh teknologi.

Jangan mau jadi korban teknologi. Tetapi mari kita kuasai teknologi untuk membuat hidup lebih berkualitas.

 Referensi: 

www.ncbi.nlm.nih.gov

dictionary.apa.org

www.reperiohumancapital.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun