Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Asuransi Jiwa sebagai Pembayar Utang

16 September 2023   19:39 Diperbarui: 17 September 2023   06:36 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: jambiindependent.disway.id

Nah lho, satu hari cukupkah untuk memeriksa daftar utang, mengumpulkan uang, mentransfer, dan mengucapkan salam perpisahan?

Kalau uangnya gak ada gimana?! Ngutang lagi kah? Atau kasih mandat ke ahli waris untuk tolong bayarin utang-utang dia?

Waduh, sebisa mungkin janganlah mewariskan utang. Walau kadang hidup up and down tidak bisa ditebak, kadang ada saja saatnya kita harus ngutang dulu dengan sangat terpaksa. Walaupun kita tidak termasuk dalam kategori orang yang hobi ngutang atau tukang ngutang demi  gengsi atau yang ngutang gak niat bayar.

Apalagi jaman sekarang, banyak hal bisa diutang tanpa berasa ngutang. Misalnya, bayar dulu pakai kartu kredit. Paylater, belanja dulu bayar kemudian. Arisan juga ngutang bukan? Pembayaran harus full satu siklus, tidak bisa kurang. 

Memang tidak niat utang. Kalau punya kartu kredit juga harus dipakai agar tidak cuma bayar biaya adminnya saja. Tetapi sekali lagi, umur di tangan Tuhan. Mending kalau Tuhan mau kasih satu jam atau satu hari untuk transfer-transfer duit pembayar utang, pembayar arisan, dan lain-lainnya. Kalau gak?

Sekalipun ada duit tabungan yang lumayan besar jumlahnya, ternyata tak mudah menguangkannya. Harus urus surat ahli waris dulu. Harus ada buku tabungan atau sertifikat depositonya, yang kadang pemiliknya belum sempat memberitahu dimana tempat penyimpanannya. Tentu itu semua butuh waktu untuk mengurusnya. Lantas bagaimana kalau utang warisan itu harus dibayar sesegera mungkin? Apakah ahli  waris harus utang dulu ke pihak lain?

Jual aset? Aset yang paling gampang diuangkan adalah emas. Anda tinggal pergi ke toko emas atau jual kembali emas batangan ke Antam tanpa harus menunjukan surat ahli waris atau surat-surat lainnya. Dan saat itu juga uang cash ada di tangan Anda.

Bagaimana kalau utangnya besar? Jual rumah, vila, pesawat jet pribadi, kapal pesiar pribadi?

Ternyata jual aset-aset besar seperti itu tidak mudah. Jual rumah rata-rata butuh waktu dua tahun.

Aset lain yang paling mudah diuangkan adalah asuransi jiwa. Asuransi jiwa adalah aset yang paling mudah dan cepat dicairkan. Jika semua persyaratan sudah dipenuhi, uangnya bisa cair dalam satu minggu, atau paling lambat dua minggu.

Asuransi jiwa adalah aset di atas kertas (paper asset) yang uangnya bisa dicairkan saat tertanggung meninggal dunia. Para pengusaha banyak yang memanfaatkan asuransi jiwa sebagai jaminan pembayar utang jika dia meninggal dunia. Dengan demikian dia tidak hanya meninggalkan utang warisan tetapi juga meninggalkan aset yang bisa langsugn dicairkan untuk membayar warisan utangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun