Saat musim durian tiba, banyak penjual durian di pinggir-pinggir jalan yang berjualan menggunakan mobil, dan menyediakan kursi-kursi untuk pelanggannya duduk dan makan durian. Umumnya pembeli lebih suka untuk makan langsung di tempat.
Kalau didaerah perkotaan, ada beberapa penjual yang juga menyediakan durian yang sudah dikuliti dan dibungkus rapi dalam kemasan plastik, dan dijual lebih murah.Â
Bagi yang kurang pengalaman seperti saya pada saat itu, dan kebetulan tergoda untuk membeli karena melihat ada durian, mungkin akan terjebak dan membeli yang sudah siap dibawa pulang. Sampai dirumah, ketika dimakan, durian itu tidak ada rasanya :D seperti durian yang direbus supaya lembek dan kelihatan seperti durian matang :D
Bagaimana perasaan Anda sebagai pembeli? Mangkel karena tertipu :D
Belinya memang murah, tetapi tetap saja rasanya tidak enak karena kena tipu.
Konon katanya pelanggan adalah raja. Mengapa? Karena pelanggan berhak mendapat pelayanan yang terbaik sesuai yang dia bayar Pelanggan harus mendapatkan jasa atau service yang nilainya setara dengan apa yang dia bayar.
Contoh kasus tentang durian itu adalah contoh produsen yang tidak peduli dengan hak pembeli. Jelas mereka tidak mengharapkan pembeli kembali dan menjadi pelanggan mereka.
Mereka hanya mencari uang untuk hari ini saja, selanjutnya bagaimana nanti. That's it. Jadi, percuma komplain ke produsen type ini, karena pola pikir mereka yang tidak maju, dan cara hidup yang hanya ambil kesempatan dalam kesempitan.
Sebenarnya customer dan penyedia produk atau jasa memiliki hak dan kewajiban yang sama. Dalam bahasa tegasnya:
Anda butuh saya, saya butuh Anda. Anda tidak butuh saya, saya juga tidak butuh Anda.Â
Dalam bahasa yang lain: