Kesimpulan: Kebijakan Responsif sebagai Solusi
Penurunan angka pernikahan tidak hanya sekadar fenomena sosial tetapi juga cerminan perubahan nilai dalam kehidupan generasi muda. Dengan pendekatan kebijakan yang inklusif dan responsif, pemerintah dapat menghadapi tren ini tanpa mengabaikan nilai pernikahan yang dijunjung dalam agama dan budaya. Menghadapi tantangan ini berarti mengakui bahwa kesejahteraan individu adalah bagian penting dari kesejahteraan sosial.
Penurunan angka pernikahan tidak harus dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk menciptakan kebijakan yang inovatif. Di era globalisasi, memahami kebutuhan dan pilihan hidup generasi muda adalah langkah penting dalam mempersiapkan masa depan. Kebijakan yang memperkuat kesejahteraan mereka, baik sebagai individu maupun calon orang tua, akan menghasilkan masyarakat yang lebih stabil dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H