Mohon tunggu...
Syinchan Journal
Syinchan Journal Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Begitu kau memahami kekuatan kata katamu, kamu tidak akan mengatakan apapun begitu saja. Begitu kau memahami kekuatan pikiranmu, kamu tidak akan memikirkan apapun begitu saja. Ketahuilah Nilaimu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fenomena Penurunan Pernikahan: Apa Kata Islam?

8 November 2024   03:15 Diperbarui: 8 November 2024   07:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wedding dream couple (freepik.com/teksomolika)

Kesimpulan: Kebijakan Responsif sebagai Solusi

Penurunan angka pernikahan tidak hanya sekadar fenomena sosial tetapi juga cerminan perubahan nilai dalam kehidupan generasi muda. Dengan pendekatan kebijakan yang inklusif dan responsif, pemerintah dapat menghadapi tren ini tanpa mengabaikan nilai pernikahan yang dijunjung dalam agama dan budaya. Menghadapi tantangan ini berarti mengakui bahwa kesejahteraan individu adalah bagian penting dari kesejahteraan sosial.

Penurunan angka pernikahan tidak harus dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk menciptakan kebijakan yang inovatif. Di era globalisasi, memahami kebutuhan dan pilihan hidup generasi muda adalah langkah penting dalam mempersiapkan masa depan. Kebijakan yang memperkuat kesejahteraan mereka, baik sebagai individu maupun calon orang tua, akan menghasilkan masyarakat yang lebih stabil dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun