Pada Minggu (6/11/2022), VOSSIL dengan kegiatannya berupa program bimbingan melalui terapi bermain kriya untuk mengembangkan kreativitas pada anak disabilitas memasuki tahap akhir yakni pameran hasil karya. Kegiatan yang telah berlangsung selama kurang lebih sebulan terakhir ini berhasil menghimpun karya-karya menarik nan bermakna yang memperlihatkan kreativitas anak disabilitas. Pameran hasil karya ini ditujukan sebagai wujud pengenalan kepada masyarakat umum bahwa anak disabilitas memiliki segenap potensi dan keterampilan yang luar biasa dan patut untuk diberikan apresiasi dan penghargaan.
Rangkaian kegiatan puncak acara diawali dengan pembukaan oleh master of ceremony (MC). Beberapa waktu digunakan untuk menyapa para tamu undangan, peserta, dan pengunjung pameran. Tidak lupa, tagline andalan kegiatan ini yakni "Bersama Kita Satu, Bersatu Kita Mampu"Â pun diserukan guna membangun atmosfer interaktif dan menyenangkan. Setelahnya, tentu sebagai suatu kegiatan yang bergerak secara resmi, kegiatan pertama adalah sambutan-sambutan.Â
Sambutan pertama dituturkan oleh ketua pelaksana kegiatan, Shafiyya Putri Roikhan.
Sambutan kedua dilanjutkan oleh ketua umum VOSSIL sekaligus ketua peneliti dalam program terapi bermain kriya ini yakni Indri Suryani.
Sambutan ketiga ialah dari perwakilan pihak Omah Gembira sebagai pihak yang mewadahi serta menjalin kerjasama dengan VOSSIL untuk menyukseskan kegiatan ini.
Sambutan selanjutnya ialah dari pihak Paguyuban Mutiara Kasih sebagai pihak yang telah menerima VOSSIL dengan baik dan bekerja sama dalam menyukseskan serangkaian program terapi bermain kriya ini.
Tidak lupa, sebagai kegiatan yang dilakukan oleh unit di bawah naungan BEM FPsi UM, acara ini juga disambut baik oleh BEM FPsi melalui perwakilannya yakni ketua BEM FPsi UM.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh pembina organisasi mahasiswa FPsi UM.
Sambutan terakhir yang tidak kalah penting adalah sambutan dari kepala departemen FPsi UM, Ibu Nur Eva. Setelah sambutan diutarakan, Ibu Nur Eva melakukan prosesi pemotongan pita sebagai simbol bahwa pameran hasil karya anak disabilitas ini resmi dibuka.
Kegiatan kemudian berlanjut pada menonton after movie dan penjelasan rangkaian kegiatan terapi yang telah dilaksanakan dalam lima pertemuan lalu. Yang jika dirincikan secara berturut-turut, jenis kegiatannya ialah melukis di atas totebag kanvas, meronce, melukis di gantungan kunci, menyulam di atas kain flanel, melukis di pembatas buku, dan terakhir melukis di casing hp. Pada intinya, segala jenis terapi bermain kriya ini murni dilakukan guna mengembangkan kreativitas pada anak disabilitas. Yang tampak dengan jelas telah tercapai dengan baik.
Seperti yang disinggung sebelumnya, puncak acara ini juga bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para anak disabilitas, yang mana dalam hal ini dilakukan dengan menunjukkan eksistensi mereka kepada khalayak umum bahwa 'inilah mereka, kreator istimewa kita, yang berhasil menciptakan berbagai karya cantik dan luar biasa'.
Setelah pengenalan para kreator hebat dibalik karya luar biasa yang dipamerkan pada puncak acara ini, gate pameran akhirnya dibuka untuk umum.Â
Panitia yang bertugas sebagai MC pun menjelaskan denah dalam gedung pameran ini yang kurang lebih terbagi menjadi indoor dan outdoor. Secara indoor, terdapat healing space, ruang pameran dua, dan photobooth. Sedangkan secara outdoor, terdapat ruang pameran satu dan stand makanan.Â
Serta, yang tidak kalah penting untuk difokuskan dalam puncak acara ini adalah adanya silent auction yakni pelelangan secara diam-diam dengan menaksir harga setiap karya yang ada. Pelelangan ini tidak ditujukan untuk kepentingan pribadi ataupun organisasi, melainkan akan kembali diserahkan kepada para anak disabilitas melalui Paguyuban Mutiara Kasih selaku pihak yang menaungi mereka. Â
Nah, itu dia pengawal dari puncak acara terapi bermain kriya anak disabilitas ini. Sekarang, mari kita lihat betapa hangatnya suasana dari para tamu dan pengunjung terhadap karya para anak disabilitas ini.
Pertama, pada salah satu sudut gedung pameran, terdapat lokasi untuk menuliskan dukungan dan afirmasi bagi para anak disabilitas. Berbagai ucapan manis dan penuh makna tercantum dalam banner yang disediakan, misalnya saja ada pengunjung yang menuliskan bahwa mereka senantiasa berharap semua orang, termasuk para anak disabilitas, untuk bahagia. Selain itu, terdapat pula kata-kata meyakinkan bahwa para anak disabilitas itu luar biasa, keren, dan sama berharga dengan orang lain. Kalimat-kalimat baik dan positif ini diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat umum dan meningkatkan penghargaan diri pada anak disabilitas
Setelah menuliskan berbagai kalimat baik ini, pengunjung kemudian akan disambut oleh ruang satu pameran yang berada di lorong dan berisikan pameran gantungan kunci, sulaman, totebag, dan hasil meronce para anak disabilitas.
Pada pameran gantungan kunci, diperlihatkan sejumlah gantungan kunci dengan label kode yang menjadi penanda karya sekaligus kode yang digunakan untuk pelelangan. Terlihat bahwa banyak sekali pengunjung yang memasang bid pada pelelangan karya ini. Tidak mengherankan jika dilihat dari hasil karya mereka yang memang menarik perhatian. Seperti penuturan E, salah satu pengunjung, bahwa gantungan kuncinya terlihat sangat cantik, rapih, dan bermakna, serta berharap bid yang dipasangnya dapat membuat dirinya memiliki gantungan kunci tersebut.
Selanjutnya, masih di ruang pameran satu, terdapat bagian pameran berupa hasil bermain kriya yakni meronce dan menyulam serta melukis di totebag. Terlihat bahwa banyak pengunjung yang jatuh cinta pada karya-karya indah ini. Menurut penuturan S, gelang dan kalung yang dihasilkan oleh para anak disabilitas sangat bermacam-macam warna yang memanjakan mata dan benar-benar menunjukkan identitas anak-anak yang penuh keceriaan. Ia berharap para anak disabilitas ini benar-benar akan terus bahagia atas hidupnya, selayaknya karya yang dihasilkan.
Pada hasil menyulam pun, para pengunjung merasa takjub. Beberapa merasa bahwa stigma anak disabilitas tidak dapat melakukan berbagai hal dengan rapi menjadi cukup pudar saat melihat karya yang dihasilkan. Tentu ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kesadaran masyarakat melalui program bermain kriya yang dijalankan oleh VOSSIL ini.
Totebag hasil karya anak disabilitas ini pun sama seperti karya lainnya yang digandrungi oleh pengunjung. Terlihat bahwa setiap pengunjung memperhatikan dengan seksama setiap karya dengan dokumentasi yang tercantum. Tidak jarang, para pengunjung tersenyum hangat melihat hal tersebut. "Totebagnya unik-unik ya, yang enggak kepikiran gitu buat ngelukis gitu, tapi mereka kepikiran dan jadi gitu dengan cantiknya " ujar K, salah satu pengunjung yang mengaku tertarik pada beberapa totebag yang diperlihatkan.
Melipir ke sisi sampingnya, para pengunjung dihadapkan pada dua ruangan yakni ruang pameran dua yang berisikan karya casing hp dan pembatas buku. Suasana biru layaknya kedalaman laut dengan titik-titik cahaya melalui lampu-lampu kecil yang melingkari ruangan berhasil membuat pengunjung tenggelam kedalam indahnya karya ini. Seorang pengunjung, A, merasa bahwa pembatas buku yang ada benar-benar luar biasa indah dan menunjukkan kreativitas karena terlihat jelas pada setiap aitemnya tidak memiliki warna dan gambar yang sama. Pengunjung lain, N, merasa bahwa casing hp yang disajikan benar-benar membuatnya ingin membelinya langsung. Ini menunjukkan bahwa berbagai karya yang diciptakan oleh para anak disabilitas ini tidak kurang berharga dibanding yang ada di luar sana.
Bergerak ke sebelah ruang pameran dua, terdapat healing space. Healing space merupakan sebuah ruangan yang disediakan bagi para pengunjung untuk ikut merasakan bagaimana terapi bermain kriya yang sebelumnya sudah dilakukan. Selain itu, healing space ini juga dimaksudkan sebagai sarana penenangan diri melalui karya bagi para pengunjung. Diharapkan bahwa kebahagiaan melalui proses berkarya tidak hanya dirasakan oleh para peserta terapi, tetapi juga oleh semua orang. Dapat dikatakan bahwa ruangan ini tidak pernah sepi dikunjungi. Beberapa pengunjung mengutarakan bahwa mereka merasa senang dan nyaman bermain kriya dan membayangkan bahwa pastinya para anak disabilitas yang telah mengikuti kegiatan ini merasakan kegembiraan yang sama. "Healing spacenya beneran deh nyenengin banget", ujar salah satu pengunjung sebagaimana yang dicatat oleh jurnalis kegiatan kali ini.
Beranjak ke ujung koridor, para pengunjung diberikan ruangan spesial untuk membuat kenangan. Tak lain dan tak bukan, photobooth. Ya, ruangan pencipta ribuan kenangan yang sengaja disediakan agar momen yang dirasakan oleh pengunjung tidak hanya menancap di hati, tetapi juga di ingatan mereka. Photobooth yang disediakan sebenarnya cukup sederhana namun sejatinya memiliki makna mendalam. Ruangan kosong dengan tingkat cahaya yang sangat minim itu dibantu oleh sinar proyektor yang menampilkan video lautan dalam. Kami berharap, ruangan ini membuat pengunjung tenggelam dalam segala keindahan karya yang telah mereka lihat dan menyentuh hati mereka bahwa kita semua memang beragam tetapi sama rupawannya. Sebagaimana laut dalam dengan segala spesies hewan didalamnya.
Serta, disediakan pula berbagai properti menggemaskan yang dapat digunakan sebagai pendukung foto bagi pengunjung.
Belum berakhir, jika kita melihat di sisi lain, terdapat pula stand makanan dari berbagai unit dan kegiatan lain yang difasilitasi oleh panitia agar para pengunjung dapat menikmati karya-karya indah yang dipamerkan dengan nyaman tanpa merasa kelaparan dan kehausan.
Lantas, bagaimana situasi di panggung? Tentu saja tidak kalah menarik dan bermanfaat dari pameran karya disekitarnya. Justru, kegiatan di panggung lah yang menambah rasa nyaman di pameran. Yang dimaksud ialah terdapat berbagai penampilan memanjakan mata, mulai dari artpsium, gempita, dan para kreator keren kita dari Paguyuban Mutiara Kasih.
Para anak disabilitas menunjukkan eksistensinya melalui berbagai penampilan, seperti modeling, menyanyi, dan membaca puisi. Riuh tepuk tangan penonton membersamai penampilan mereka.Â
Selanjutnya, terdapat pula penampilan dari GEMPITA. Gempita alias Gerakan Mahasiswa Peduli Inklusi dan Disabilitas merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa di Universitas Negeri Malang yang berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan mahasiswa disabilitas di UM. Gempita sendiri menampilkan menyanyi dan membaca puisi.
Penampilan terakhir datang dari kerabat unit VOSSIL yakni ARTPSIUM. Artpsium merupakan unit mahasiswa, seperti VOSSIL, dibawah naungan BEM dengan fokus pada dunia seni seperti musik dan tari. Pada kesempatan kali ini, artpsium memutuskan untuk bernyanyi dengan berbagai lagu bermakna positif.
Sebelum puncak acara kali ini diakhiri, seperti disinggung di awal bahwa akan terdapat pelelangan, dilakukanlah diskusi hasil pelelangan oleh panitia yang bertugas. Setelah itu, panitia juga menginfokan terkait proses pengambilan barang nantinya.
Waktu berlalu dan matahari secara perlahan mulai meredupkan cahayanya. Ini menandakan bahwa rangkaian kegiatan puncak acara pameran hasil karya terapi bermain kriya anak disabilitas telah mencapai akhir agenda. Puncak acara ini diakhiri dengan tepuk tangan meriah dan senyum tiada henti baik oleh pengunjung yang merasa senang, peserta yang gembira mendapatkan apresiasi bertubi-tubi, dan panitia yang merasa penuh syukur bahwa tujuan kegiatan tercapai dengan baik.
Penutupan oleh MC menandakan berakhir pula seluruh rangkaian terapi bermain kriya anak disabilitas. Penulis mewakili semua panitia yang bertugas berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan para anak disabilitas kesempatan untuk berkarya, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa para anak disabilitas memiliki potensi dan kemampuan maksimal jika disediakan kesempatan yang sama.Â
Kata terakhir dari kami, bersyukurlah dan berbahagialah semuanya!
Oh iya, last but not least, terima kasih sudah membersamai kegiatan kami selama dua bulan ini. Jangan bosan-bosan untuk terus mampir dan menunggu unggahan menarik dari kami selanjutnya, ya. See you!
Salam dari kami, para panitia yang penuh rasa senang dan syukur atas kebahagiaan yang tercipta melalui kegiatan kami.Â
SALAM INKLUSI!
BERSAMA KITA SATU, BERSATU KITA MAMPU!
Find us on instagram @vossilpsychologyum
---Â
Penulis: Â Rayza Ilfie Azkya Ashgarie
Editor: Rayza Ilfie Azkya Ashgarie
Dengan review oleh Staff Sie Jurnalistik, Panitia Inti, dan Steering Committee.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI