Tidak lupa, sebagai kegiatan yang dilakukan oleh unit di bawah naungan BEM FPsi UM, acara ini juga disambut baik oleh BEM FPsi melalui perwakilannya yakni ketua BEM FPsi UM.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh pembina organisasi mahasiswa FPsi UM.
Sambutan terakhir yang tidak kalah penting adalah sambutan dari kepala departemen FPsi UM, Ibu Nur Eva. Setelah sambutan diutarakan, Ibu Nur Eva melakukan prosesi pemotongan pita sebagai simbol bahwa pameran hasil karya anak disabilitas ini resmi dibuka.
Kegiatan kemudian berlanjut pada menonton after movie dan penjelasan rangkaian kegiatan terapi yang telah dilaksanakan dalam lima pertemuan lalu. Yang jika dirincikan secara berturut-turut, jenis kegiatannya ialah melukis di atas totebag kanvas, meronce, melukis di gantungan kunci, menyulam di atas kain flanel, melukis di pembatas buku, dan terakhir melukis di casing hp. Pada intinya, segala jenis terapi bermain kriya ini murni dilakukan guna mengembangkan kreativitas pada anak disabilitas. Yang tampak dengan jelas telah tercapai dengan baik.
Seperti yang disinggung sebelumnya, puncak acara ini juga bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para anak disabilitas, yang mana dalam hal ini dilakukan dengan menunjukkan eksistensi mereka kepada khalayak umum bahwa 'inilah mereka, kreator istimewa kita, yang berhasil menciptakan berbagai karya cantik dan luar biasa'.