Mohon tunggu...
Vonny Suhardiningsih
Vonny Suhardiningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru kelas di SD

Halo...nama saya vonny. Hobi saya menulis, membaca novel dan webtoon, mendengarkan musik, dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.3.a.8 Koneksi Antarmateri - Modul 2.3

8 September 2023   23:17 Diperbarui: 8 September 2023   23:35 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Keterkaitan Terhadap Kompetensi dan Kematangan Diri Pribadi

Saya sebagai seorang CGP saat berperan merasa kompetensi diri saya sebagai coach yang sudah ada yaitu mendengarkan aktif dan melontarkan pertanyaan berbobot.

B. Analisis untuk Implementasi Dalam Konteks CGP

1. Memunculkan Pertanyaan Kritis yang Berhubungan Dengan Konsep Materi dan Menggalinya Lebih Jauh

Bagaimana penerapan coaching terhadap rekan guru melalui kegiatan supervisi akademik di sekolah?

Kegiatan supervisi akademik di sekolah dianggap sebagai beban dan memberatkan guru karena tidak menerapkan prinsip-prinsip coaching yang baik. Seharusnya kegiatan supervisi akademik tidak menghakimi atau merendahkan rekan guru. Supervisi akademik seyogyanya menuntun guru dalam menemukan kekuatan dirinya atau potensinya dalam pembelajaran.

2. Mengolah Materi yang Dipelajari Dengan Pemikiran Pribadi Sehingga Tergali Wawasan (Insight) Baru

Kegiatan coaching akan dapat menggali potensi guru sebagai pemimpin pembelajaran dan berperan dalam mewujudkan filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu Pendidikan yang berpusat pada murid. Dengan memahami paradigma berpikir coaching dan prinsip-prinsip coaching maka kompetensi coaching pada diri saya akan meningkat. Dalam proses coaching, coach dapat membantu coachee menemukan solusi dari permasalahannya.

3. Menganalisis Tantangan yang Sesuai Dengan Konteks Asal CGP (Baik Tingkat Sekolah Maupun Daerah)

  • Membangun kemitraan
    Dalam supervisi akademik yang sering terjadi adalah tidak adanya kemitraan. Lebih pada hubungan atasan dan bawahan sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang kaku dan tidak bersahabat.
  • Percakapan kreatif
    Percakapan dalam supervisi akademik tidak menggali potensi coachee maupun menghasilkan pemikiran atau ide-ide baru coachee. Percakapan selama ini lebih pada satu arah saja.  
  • Memaksimalkan potensi
    Kegiatan supervisi akademik tidak dapat mengembangkan potensi guru sehingga tidak ada kesimpulan maupun rencana tindakan yang akan dilakukan coachee ke depannya.

4. Memunculkan Alternatif Solusi Terhadap Tantangan yang Diidentifikasi

  • Melakukan sosialisasi konsep coaching dalam supervisi akademik terhadap kepala sekolah dan pengawas
  • Berbagi pemahaman dengan rekan sejawat sehingga tidak lagi mengganggap supervisi akademik menakutkan

C. Membuat Keterhubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun