Sangat disayangkan memang, ketika dua kali saya ke Vatikan, Bapa Suci tidak sedang berada di sana. Ketika kunjungan saya kedua kalinya ke sana, Paus Fransiskus bahkan sedang mengadakan perjalanan apostolik ke Bahrain untuk meresmikan sebuah katedral baru di sana.Â
Maka, ketika diumumkan secara resmi oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bahwa Bapa Suci terkonfirmasi akan berkunjung ke Indonesia, semangat kerinduan tersebut muncul kembali, diiringi rasa bangga dan antusias. Bagaimana tidak, setelah terakhir kali Paus (Santo) Yohanes Paulus II mengunjungi Indonesia pada 1989, seorang "Bapa Suci" akhirnya kembali menginjakkan kakinya di Indonesia setelah 35 tahun penantian.Â
Puji Tuhan! Tentu saya amat bersyukur boleh ambil bagian dalam Kunjungan "Bapa Suci" Paus Fransiskus di Indonesia kali ini sebagai perwakilan Kompasiana. Sebuah kunjungan historis tentunya! Mendapat kesempatan untuk bertemu beliau tentu mengobati kerinduan saya dan puluhan atau bahkan ratusan ribu umat Katolik lainnya yang berkesempatan bertemu dengan "Bapa Suci" secara langsung.Â
Saya sadar, hanya sebagian kecil umat Katolik Indonesia -- termasuk saya-- yang bisa dikatakan "beruntung" dapat berjumpa dan mengikuti perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Bapa Suci. Meski demikian, pengharapannya sungguh jelas, bahwa kedatangan "Bapa Suci" kali ini tentu diharapkan mampu menjadi "lilin" bagi jutaan umat Katolik Indonesia dan seluruh masyarakat, yang tidak hanya menyinari harapan umat beriman, namun membawa kehangatan bagi siapapun yang berada di dekatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H