Peran-peran dan tanggung jawab tersebut yang membuat sosok Paus itu menjadi spesial, tidak hanya bagi umat Katolik, namun juga bagi masyarakat global. Tanggapannya pada isu tertentu, sikapnya terhadap permasalahan tertentu bahkan kegiatannya sehari-hari selalu ditunggu banyak pihak dan sering kali dijadikan headline di berbagai media massa. Bagi saya, selalu ada kerinduan dan keinginan di tiap-tiap individu Katolik untuk dapat bertemu secara langsung dengan "Bapa Suci", termasuk saya. Â
Semasa perjalanan hidup saya, saya diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan di kota Pisa, Italia. Saat di sana, saya menyempatkan diri saya untuk mengunjungi Vatikan -- pusat kepemimpinan Bapa Suci -- sebanyak dua kali.Â
Saya ingat pertama kali saya ke Vatikan pada November 2022, mata saya dibuat terbelalak ketika melihat keindahan Basilika Santo Petrus dari Via della Conciliazione. Teman-teman saya, bahkan yang non-Katolik sekalipun terkagum-kagum dengan keindahan gereja terbesar di dunia tersebut.Â
Ketika berjalan menghampirinya, kita dapat merasakan ilusi optik, di mana seakan-akan kubahnya sangat besar dari kejauhan namun kemudian mengecil saat kita berada di dekatnya.
Memasuki Basilika Santo Petrus tentunya menjadi pengalaman spiritual yang tak terlupakan bagi saya. Menengok keindahan setiap sudutnya, berbagai ukiran, lukisan, patung, dan mosaik yang terancang rapi membuat kecantikannya tidak mungkin luput dari memori saya. Di sana, saya juga melihat bagaimana orang-orang mendaraskan doa-doanya -- dalam keheningan -- berkomunikasi dan berceritera pada Tuhan.Â
Di sebuah basilika mayor lainnya yang sempat saya kunjungi -- masih di Kota Roma -- yakni Basilika Santo Paulus di Luar Tembok, kita dapat dengan mudah menemui seluruh 266 potret Bapa Suci yang pernah memimpin Gereja Katolik. Potret-potret tersebut terpatri indah di interior basilika.Â
Mulai dari Santo Petrus, sebagai Paus pertama yang menjabat sekitar tahun 30 Masehi hingga 64 Masehi, hingga Paus Fransiskus yang kini menggantikannya, potretnya terpampang dengan jelas dan tersusun secara kronologis.Â
Sungguh! Bagi saya basilika ini merupakan salah satu basilika yang paling teduh, yang sempat membuat saya bergumam "ingin sekali jadi warga paroki basilika ini".Â
Pengalaman saya di Vatikan dan Roma tentu menyentuh hati saya untuk bisa bertemu dengan "Bapa Suci". Rasa kerinduan itu muncul tatkala mampu menginjakkan kaki di rumah Bapa Suci tersebut.Â