Aku pun melanjutkan menangis hingga aku merasa sedikit lega, dan teman teman ku mencoba menghibur ku, tapi aku mencoba untuk tidak menelfon orang tua ku. Dan akhirnya aku lega dan bisa beraktivitas dengan baik.
Hal yang paling berat bagi seorang perempuan yaitu jauh dari orang tuannya, terapi dengan begitu kita bisa memetik pelajaran walaupun hanya bertemu sekejap tetapi sangat berarti, mungkin kita terkadang menyepelekan waktu kita di rumah yang terbuang sia-sia, tetapi sekalinya kita meninggalkan rumah dengan waktu yang lama semua beerbeda.
Bukan lagi tentang materi tetapi cukup pelukan seorang ibu dan ayah lebih berharga, pelukannya lebih hangat dibandingkan api unggun perkemahan, penjaga rahasia teraman, tempat curhat ternyaman dan motofator yang patut diteladani.
Setelah aku merasa lega aku pun berfikir ternyata waktu-waktu yang sudah kulalui memang terasa sekejap saja, tetapi ketika aku sudah tidak di lingkup itu aku merasa keberhargaan sekejap itu sangat terasa, kini aku berharap sebentar saja untuk bersama mereka lagi untuk menumbuhkan rasa semangat ku.
                                            Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H