“Kenapa matamu bengkak seperti habis menangis, Vi?” Mama langsung beranjak dari kursinya dan menghampiriku.
“Hanya sedikit bengkak, Ma. Mungkin aku tidak nyenyak tidurnya semalam,” kusunggingkan senyum yang sedikit aku paksakan. “Hanya saja, rasanya aku ingin menghilangkan ingatanku tentang dia, Ma. Aku ingin dia lenyap dari ingatanku.” Air mataku mengalir tanpa bisa aku tahan. Mama segera menarikku ke dalam pelukannya. Hatiku terasa sakit saat memikirkannya. 2 tahun yang kujalani bersama orang yang kucintai, terasa sangat memuakkan bila diingat kembali.
***
Menangis di pelukan Mama selama berjam-jam membuatku lebih baik. Mama tak hanya menenangkanku, namun juga mengizinkanku tidak masuk sekolah hari ini. Setelah sarapan, aku masuk kembali ke kamarku dan pikiranku langsung tertuju ke buku harianku. Buku harian yang kutulis sejak bertemu dengan dia. Aku mengambil pena yang selalu kuselipkan di buku harianku dan mulai menulis.
Jika cinta pertama tak berakhir bahagia
Izinkan aku tuk mencari cinta yang lainnya
Tanpa sedetikpun mengingat masa lalu
Karena aku tak ingin mengingatmu
*
Walau ada beribu ingatan manis tentangmu
Kan ku hapus segera dengan satu kenangan pahit tentangmu