Mohon tunggu...
Silvi Novitasari
Silvi Novitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Penyuka kamu, buku, senja, dan keindahan. Sempat jadi orang yang ansos, tapi akhirnya jadi orang sosial lewat tulisan. Bahkan menjadi sarjana sosial :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Chloroquine untuk Covid-19 di Mata Odapus, Obat atau "Sekadar" Penenang Sosial?

24 Maret 2020   10:15 Diperbarui: 24 Maret 2020   10:29 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi apa itu adalah keputusan matang? Saya rasa, TIDAK. Belum ada uji klinis pasti yang menerangkan bahwa obat ini benar-benar efektif.

Atau, hanya sekadar penenang sosial yang memberikan pembuktian pada masyarakat bahwa pemerintah mampu memberikan yang terbaik untuk mengatasi wabah ini? Bukankah adalah berita bahagia jika obat wabah ditemukan? Dengan begitu, masyarakat bisa lebih tenang bukan? Terlebih bagi para pasien yang hampir kehilangan harapannya.

Jokowi Klarifikasi

Riuh masalah klorokuin semakin meninggi. Jokowi sudah tanggung memesan obat dan mendatangkannya ke tanah air. Masyarakat yang panik dan tidak ingin kehabisan obat, langsung memborong. Tak pelak, banyak juga yang langsung mengonsumsinya. Tak hanya di Indonesia, di luar negeri pun begitu adanya.

Tapi apa daya, setelah diteliti dan dikaji lebih jauh, Jokowi mengklarifikasi bahwa chloroquine bukanlah obat efektif untuk Covid-19. Beberapa berita baru-baru ini kembali dilayangkan yang berisi klarifikasi mengenai obat covid-19 "katanya".  Bahkan CNBC pun kembali membuat pemberitaan dengan judul "Catat! Avigan & Chloroquine bukan Obat Pencegah Virus Corona", dan berita-berita lainnya. Bahkan, saya sendiri sempat baca berita bahwa ada beberapa orang yang mengalami "keracunan" karena latah mengonsumsi CQ untuk cegah dan sembuhkan korona.

Bagaimana bisa terjadi seperti ini? Bagi saya pribadi, ini dirasa sangat kalut dan keruh. Satu sisi, saya sangat mengapresiasi pemerintah yang dengan sigapnya mencari obat untuk melawan wabah virus korona.

Di sisi lain, saya menyangkan terhadap publikasinya yang dilakukan tanpa memeriksa dan menguji lebih lanjut bagaimana keefektifannya. Dengan begitu, masyarakat yang tidak mau "kritis", malah langsung membeli karena sudah sesuai dengan pernyataan petinggi negara.

Pada akhirnya, kita memang sangat perlu anti virus yang bisa mengobati Covid-19 ini. Tapi kita pun sangat perlu sekali mengetahui dan memastikan bahwa obat tersebut benar-benar efektif untuk melawannya.

Bukankah tidak lucu jika kita mengonsumsi obat untuk covid-19, tapi setelahnya malah muncul masalah baru? Lebih baik melewati proses yang agak panjang tapi efektif, dibanding mencari jalan tikus tapi ternyata tidak menguntungkan bahkan merugikan. But, lebih baik lagi jika kita bisa mendapatkan jalan keluar yang efektif tanpa proses yang panjang. Semoga cepat pulih, DUNIAKU...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun