Mohon tunggu...
Silvi Novitasari
Silvi Novitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Penyuka kamu, buku, senja, dan keindahan. Sempat jadi orang yang ansos, tapi akhirnya jadi orang sosial lewat tulisan. Bahkan menjadi sarjana sosial :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Chloroquine untuk Covid-19 di Mata Odapus, Obat atau "Sekadar" Penenang Sosial?

24 Maret 2020   10:15 Diperbarui: 24 Maret 2020   10:29 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun di sisi lain, obat ini bisa menakan respon imun yang terlalu aktif sehingga dikhawatirkan membuat imunitas jadi tidak aktif. Apalagi pada kasus korona, imun penderita menjadi sangat lemah. Justru diperlukan obat yang memang bisa membantu meningkatkan sistem imunitas itu sendiri dibandingkan mengobati gejalanya yang muncul.

Bisa kita ketahui bersama, antibodi atau imun yang ada dalam tubuh sudah dirancang sedemikian rupa dari fungsi dan kekuatannya. Bahkan, antibodi ini bisa menjadi obat tersendiri bagi setiap penyakit yang muncul dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kekuatan dan fungsi imun dalam menjaga semua anggota tubuh dari antigen asing.

Apalagi  virus  tergolong mikroorganisme yang sangat kuat. Bahkan ketika seseorang yang sudah terinfeksi dinyakatakan sembuh, bukan berarti virus itu sudah hilang sepenuhnya. Dan bukan berarti orang tersebut akan kebal terhadap serangan virus itu lagi.

Banyak sekali kasus yang terjadi di luar sana, seperti kasus covid-19 itu sendiri. Beberapa pasien dinyatakan sembuh, namun selang beberapa waktu, ada penderita yang dijangkiti kembali. Hal itu dikarenakan imunitasnya yang lemah dan orang tersebut tidak mampu menjaga tubuhnya.

Tingkat survive setiap pasien pun berbeda. Ada yang terkena virus tapi tidak mengalami gejala sama sekali. Tubuhnya masih terlihat kuat dan sehat bahkan bisa beraktivitas seperti biasanya. Itu bisa jadi karena tingkat kekuatan antibodinya yang tinggi sehingga virus hanya menjangkiti, tidak merusak. Ini yang perlu jadi perhatian.

Obat chloroquine pada dasarnya merupakan obat keras dan tidak bisa sembarangan orang meminumnya. Setiap kondisi orang pun pasti berbeda. Setiap resepnya pun harus berbeda jika menggunakan obat ini. Bahkan, obat ini pun bisa memicu interaksi fatal jika disatukan dengan kondisi tertentu dan obat tertentu. Saat itu terjadi, bukan tidak mungkin beberapa pasien yang "tidak cocok" malah mengalami komplikasi atau masalah lainnya yang lebih buruk.

Melihat kasus yang terjadi sekarang, pemerintah dengan gigih akan memberikan obat tersebut pada setiap pasien yang positif terpapar virus corona. Lengkap dengan anjuran dosis. Bahkan kabarnya, banyak orang yang sudah rutin meminumnya untuk pencegahan. Apakah itu efektif?

Bagi saya pribadi, tentunya tidak. Dan akan sangat kurang etis ketika masyarakat memaksakan diri untuk meminumnya tanpa tahu bagaimana pengaruh dan efeknya.

Terutama orang-orang yang latah dan panic buying. Di mana setelah mereka mendapat kabar bahwa obat ini bisa mengatasi covid-19, mereka langsung tergesa-gesa untuk mendapatkannya.

Begitu pun pemerintah, bisa dilihat di pemberitaan yang beredar. Seperti pada pemberitaan CNBC Indonesia dengan judul "Cegah Korona, Jokowi Pesan 2 Juta Avigan dan 3 Juta Chloroquine", "Jokowi Sebut Chloroquine Ampuh Lawan Korona...." di suara.com, atau di beberapa kanal berita populer lainnya dengan tema dan judul senada. Apa pemerintah termasuk panic buying juga? Saya rasa, YA!

Setelah ada pernyataan yang mengatakan bahwa CQ bisa jadi obat Covid-19, tentu pemerintah senang bukan kepalang. Sebab ada obat untuk wabah yang sangat membuat resah dan pusing pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun