Mohon tunggu...
Vivi Dwi Avianita
Vivi Dwi Avianita Mohon Tunggu... Guru - fighting

someone who always smile everyday

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Belajar yang Ramah di Sekolah Inklusi

6 Mei 2021   12:24 Diperbarui: 6 Mei 2021   12:25 9810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komponen Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Belajar Ramah Dalam Sekolah Inklusi

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Classroom Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian Pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan penilaian. Pengelolaan kelas ialah seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Istilah maupun penjelasan mengenai anak berkebutuhan khusus mengalami perkembangan seiring dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan kesadaran masyarakat serta budaya masyarakat. Istilah dan konsep anak dengan pendidikan berkebutuhan khusus (children with special needs education), yang berkembang dalam paradigma baru pendidikan yaitu dalam pendidikan inklusi. Istilah anak berkebutuhan khusus tersebut bukan berarti menggantikan istilah anak penyandang cacat atau anak luar biasa tetapi kebutuhan khusus yang dimaksud dalam hal ini adalah kebutuhan yang ada kaitannya dengan pendidikan (Sunanto:2003)

B. Prinsip Pengelolaan Kelas Inklusif

Prinsip-prinsip pengelolaan kelas menurut dajamarah terdiri:

  • Hangat dan Antusias: Hangat antusias sangat di perlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada peserta didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
  • Tantangan: Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja. Atau bahan-bahan yang, menantang akan meningkatkan gairah peserta didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
  • Bervariasi: Penggunaan alat atau  media, gaya mengajar, guru, pola interaksi antara guru dan peserta didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian peserta didik, kevariasian merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
  • Keluwesan: Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan peserta didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan peserta didik, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
  • Penekanan hal yang positif: Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal hal positif dan menghindari kepemusatan perhatian pada hal hal yang negatif. Penekanan hal hal yang positif yaitu penekanan yang di lakukan guru terhadap tingkah laku peserta didik yang positif dari pada mengomentari tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat di lakukan dengan melakukan pemberian penguatan yang positif dan kesaaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

C. Komponen Pengelolaan Kelas dan Lingkungan Belajar Ramah Dalam Sekolah Inklusi

Adanya para siswa yang berkebutuhan khusus di sekolah inklusi berimplikasi pada perubahan orientasi dan manajemen tidak hanya sekolah juga pada manajemen kelas. Pembelajaran di sekolah inklusif di mana di kelas tersebut beranggotakan anak berkebutuhan khusus menuntut perubahan dan penyesuaian-penyesuaiannya. Pembelajaran yang bermakna bukan saja hanya mengajar, bukan saja penyampaian informasi/pesan tetapi juga meliputi perkembangan pribadi siswa, interaksi sosial serta penanaman sikap dan nilai pada diri siswa. 

Berdasarkan analisis uraian teori-teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas di SD lnklusi adalah serangkaian aktivitas dan kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan proses pembelajaran dalam metode, strategi dan pendekatan serta evaluasi pembelajaran sehingga tercipta kelas yang kondusif, aktif, kreatif, kooperatif dan menyenangkan. Melalui penciptaan lingkungan kelas yang kondusif, iklim dan suasana psiko sosial dan emosi yang positif, serta penciptaan sistem sosial yang memungkinkan anak dapat berkembang sesuai dengan kebutuhannya.

Contoh Pengelolaan kelas di sekolah inklusi yaitu sebagai berikut:

  • Kegiatan awal pembelajaran guru di sekolah inklusi melakukan pengkondisian sebelum proses pembelajaran dan memeriksa tugas siswa serta melakukan dialog kecil dengan mereka.
  • Proses pembelajaran menggunakan metode dan pendekatan yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
  • Pendekatan dan strategi yang sama pada seluruh anggota kelas walaupun ada strategi berbeda terutama untuk anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan strategi individualisasi dalam pembelajaran
  • Dalam proses pengelolaan kelas guru berupaya menanamkan konsep dan nilai serta moral kepada anak, bersikap akrab, bersikap positif terhadap anak dengan memberikan kesempatan kepada anak seluasluasnya untuk berkreasi
  • Proses pengaturan dan penataan lingkungan kelas termasuk peralatan kelas dilakukan secara alami.
  • Proses pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru berhubungan juga dengan respon dari para siswa
  • Pelaksanaan dalam proses evaluasi pengelolaan kelas dilakukan diakhir pembelajaran

Strategi khusus pengelolaan kelas dalam belajar luring

Strategi guru dalam mengelola kelas dapat dilihat dari faktor lingkungan fisik, faktor sosio-emosional dan faktor organisasional.

a. Pengelolaan kelas dilihat dari faktor lingkungan fisik

Lingkungan fisik mempunyai peran yang sangat penting dalam sebuah pengelolaan kelas guna tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal dan berkualitas. Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Ruangan tempat berlangsungnya proses pembelajaran
  2. Pengaturan tempat duduk
  3. Ventilasi dan pengaturan cahaya
  4. Pengaturan penyimpanan barang-barang

b. Pengelolaan kelas dari faktor sosio-emosional

Faktor sosio-emosional adalah komponen yang sangat penting dalam pengelolaan kelas karena komponen ini mempunyai pengaturan emosional, hati nurani apabila diikuti dan nyaman sehingga akan tercapai tujuan pembelajaran. Komponen dari soso-emosional yaitu:

  1. Tipe kepemimpinan
  2. Sikap Guru
  3. Suara Guru
  4. Pembinaan report (hubungan baik)

c. Pengelolaan kelas dilihat dari faktor organisasional

Kegiatan ini rutin tertata secara organisasional yang jelas akan menyebabkan tertanamnya kebiasaan pada diri peserta didik kebiasaan yang baik. Disamping itu peserta didik akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan penuh disiplin pada semua kegiatan. Beberapa faktor organisasioanl diantarannya adalah:

  1. Pengantian pembelajaran
  2. Guru yang halangan hadir
  3. Masalah antar peserta didik
  4. Upacara bendera
  5. Kegiatan lainnya

Strategi khusus pengelolaan kelas dalam belajar daring di sekolah inklusi

Adanya Pandemi Covid-19 yang memaksa seluruh aktivitas umum termasuk aktivitas di bidang pendidikan untuk melakukan kegiatan yang berbeda dari sebelumnya agar dapat menjaga setiap manusia yang ada tetap terjaga dari paparan virus membuat setiap orang yang berperan di dalamnya untuk menghasilkan ide atau gagasan agar kegiatan tersebut tetap berjalan meskipun dengan cara yang berbeda. Termasuk di Sekolah Dasar Inklusi, adanya para peserta didik yang berkebutuhan khusus di sekolah inklusi berimplikasi pada perubahan orientasi dan manajemen tidak hanya sekolah juga pada manajemen kelas, tidak hanya pada hari biasa tetapi juga ketika menghadapi tantangan seperti adanya Pandemi Covid-19 ini.

Oleh karena itu, pengelolaan kelas di sekolah inklusi menjadi hal yang sangat penting dalam tatanan implementasi pendidikan inklusif di tanah air. Dengan adanya pembelajaran daring di sekolah inklusi, pengelolaan kelas secara online di SD inklusif harus diterapkan, maka akan dapat meminimalisir penyebaran virus pada warga sekolah dan kegiatan tetap berjalan dengan baik.  Pembelajaran yang bermakna bukan saja hanya mengajar, bukan saja penyampaian informasi atau pesan tetapi juga meliputi perkembangan pribadi peserta didik, interaksi sosial serta penanaman sikap dan nilai pada diri peserta didik. Proses belajar yang bermakna akan terwujud dalam kondisi, suasana iklim kelas yang kondusif, efektif, kreatif, produktif dan menyenangkan meskipun melalui kegiatan pembelajaran jarak jauh. Dengan hal tersebut guru dapat membuat kerangka kegiatan pembelajaran inklusi yang menyesuaikan kondisi setiap peserta didiknya agar kegiatan belajar-mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien meskipun dalam kondisi dikekang oleh Pandemi Covid-19.

Implementasi Strategi Pembelajaran Jarak Jauh Pada Siswa Berkebutuhan Khusus Di SD Inklusi Semai

Seperti pada pandemi yang terjadi saat ini, maka guru harus bisa melaksanakan proses pembelajaran berbasis daring online pada siswa berkebutuhan khusus agar di rumah tetap bisa produktif dan mengalami perkembangan terutama dalam aspek kemandirian. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru-guru di SD Semai pada tanggal 26 Juni 2020 menyatakan bahwa langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh sebagai berikut:

1. Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh Dengan Strategi 5M

Berikut penerapan pembelajaran 5M di SD Inklusi Semai pada siswa berkebutuhan khusus :

  • Memanusiakan Hubungan
  • Memahami Konsep
  • Membangun keberlanjutan
  • Memilih tantangan
  • Memberdayakan konteks

SUMBER

Afrianingsih, Anita. 2018. Pengembangan Sikap Perilaku Anak melalui Proses Pembelajaran di Kelas Inklusi dan Reguler. Jurnal of Studies In Early Childhood Education (J-SECE). No. 1 Vol. 2 Hal. 91-96.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Mintarsih, E. (2016). Sistem Pengelolaan Kelas di Sekolah Inklusi. Pengelolaan Kelas di Sekolah Inklusi.

Nurfitriani, Rahmah. 2020. Strategi Pengelolaan Siswa ABK Jenis Tunagrahita di Kelas Inklusi. At-Thullah: Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. No. 4 Vol. 2 Hal. 78-92.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun