Mohon tunggu...
Vivi Cahyanti
Vivi Cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang tertarik dengan konten mengenai sejarah, ekonomi, dan lingkungan. Memiliki hobi traveling dan terkadang mempunyai jiwa yang lelah untuk bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peristiwa Cemetuk: Konflik PKI dan NU di Banyuwangi

10 Juni 2024   20:23 Diperbarui: 12 Juni 2024   09:19 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lubang Buaya di Cemetuk Kabupaten Banyuwangi https://pwnujatim.or.id/di-banyuwangi-ada-monumen-lubang-buaya/

Dampak lainya yang dialami setelah peristiwa Cemethuk 1965 yaitu adanya wajib lapor seminggu sekali di kecamatan, bagi pendukung PKI dan keturunan anggota PKI yang masih tinggal di Dusun Cemethuk juga harus membayar biaya bulanan berupa batu pondasi, 1000 batu bata, atau bahkan satu truk penuh pasir. Pengalaman Dinoyo yang mendapat "screening" dari pihak kecamatan dan diharuskan menyiapkan seribu batu bata di halaman rumah. Pada 21 Oktober 1965, PNI Ranting Cemethuk, dan Pemuda Demokrat Ranting Cemethuk mendapat perintah tertulis dari Anak Cabang Cluring yang memberikan perintah, bahwa PNI dan Pemuda Marhaen segera membentuk Badan Komando Keamanan Sementara yang diketuai Santoso Hadi dan Soemardi Djamal; Badan ini bertugas menumpas habis sisa sisa gerombolan PKI yang ada di Dusun Cemethuk; pelaksanaan penumpasan ini tidka boleh main hakim sendiri,melainkan harus bertindak dibelakang komando ABRI

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun