“Tidak biasanya aku mengangumi seseorang, tapi orang yang aku kagumi saat ini tak mengagumiku sedikitpun, ini menyakitkan” kata Awan. Hatiku semakin tak bisa ku kendalikan. Mungkinkah aku mengaguminya. Diam-diam bukan hanya sirus, nimbus dan culumbus yang kukagumi tapi juga Awan, ya hanya Awan tanpa nama dan dialah yang saat ini duduk di hadapanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!