3. Kapitalisme, materialisme, metode ilmiah-positifisme dan modernisasi
Hal-hal di atas muncul dan menjadi masalah besar bagi umat islam. Berawak dari temuan metode ilmiah dan pengembangan iptek yang bersumber pada paradigm material kemudian berlanjut dengan kapitalisme yang merasuki system pembangunan dan ekonomi umat islam.
Mereka merayu para pembesar islam dengan memberikan pinjaman/hutang dengan imbalannya mereka memperoleh hak investasi ekonomi dan memasok Negara Muslim dengan harta dan proyek ekonomi ke perusahaan yang kemudian mengendalikan perilaku ekonomi seperi yang mereka kehendaki. Dan setelah itu mereka leluasa mengubah aturan-aturan seperti pendidikan, hukum, pemerintahan sampai pada peradaban.
4. Ancaman berupa sanksi ekonomi, perdagangan maupun politik (hubungan luar negari)
Hal ini lebih mengerikan karena sudah mengarah pada timbulnya rasa ketakutan yang berlebihan kepada pihak barat. Hal ini seakan menghalangi tindakan atau sikap umat Islam untuk menanggapi sebuah permasalahan mapupun isu.
Ada pula faktor internal dalam problematika masyarakat Islam kontemporer, yaitu :
1. Runtuhnya khilafah
Keruntuhan Daulah Islamiyah melalui pembubaran Khalifah oleh Mustapa Kamal tanggal 3 Maret 1924, kemudian di ikuti oleh pemisah agama dan Negara serta model model sekular lainnya telah merusak umat Islam dan seolah islam tidak akan pernah seperti itu lagi.
2. Perpecahan umat islam dan kurang ukhwah
Dijadikannya Negara muslim menjadi banyak dan kecil-kecil menjadika umat islam selalu dalam keadaan berpecah belah, sehingga Negara muslim leih banyak di sibukkan dengan perebutan batas Negara dan munculnya paham sukuisme dan nasionalisme sempit
3. Fanatisme Madzab