Beberapa detik kemudian ia berpindah pada pria di sebelahku. Aku memandangi buku yan ada di genggamanku. Sayangnya aku sudah "selesai" dengan buku itu, sama seperti "selesaiku" dengan pemberinya.
Aku percaya apa yang baik untukku tidak akan melewatkanku. Pun apa yang melewatkanku bukanlah yang baik bagiku.
Sepekan berselang, kudatangi kembali perpustakaan itu bersama suamiku. Dulu aku pernah punya kisah disini. Biarlah menjadi pembelajaran, kini aku siap menyongsong masa depan. Bersama dia yang menerima lebih dan kurangku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H